Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Minggu, 24 Februari 2013

karakter wayang

 
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.
Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.


Pembuatan

Wayang kulit dibuat dari bahan kulit kerbau yang sudah diproses menjadi kulit lembaran, perbuah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipahat dengan peralatan yang digunakan adalah besi berujung runcing berbahan dari baja yang berkualitas baik. Besi baja ini dibuat terlebih dahulu dalam berbagai bentuk dan ukuran, ada yang runcing, pipih, kecil, besar dan bentuk lainnya yang masing-masing mempunyai fungsinya berbeda-beda.
Namun pada dasarnya, untuk menata atau membuat berbagai bentuk lubang ukiran yang sengaja dibuat hingga berlubang. Selanjutnya dilakukan pemasangan bagian-bagian tubuh seperti tangan, pada tangan ada dua sambungan, lengan bagian atas dan siku, cara menyambungnya dengan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Tangkai yang fungsinya untuk menggerak bagian lengan yang berwarna kehitaman juga terbuat berasal dari bahan tanduk kerbau dan warna keemasannya umumnya dengan menggunakan prada yaitu kertas warna emas yang ditempel atau bisa juga dengan dibron, dicat dengan bubuk yang dicairkan. Wayang yang menggunakan prada, hasilnya jauh lebih baik, warnanya bisa tahan lebih lama dibandingkan dengan yang bront.

Jenis-jenis Wayang Kulit Berdasar Daerah

Wayang kulit dilihat pada sisi bayangannya.
 
Dalam masyarakat jawa untuk menentukan perjodohan itu ada beberapa kriteria antara lain 3B (Bibit,Bebet,Bobot) dan juga Pasatoan salaki rabi.
Disini yang akan saya bahas tentang Pasatoan Salaki Rabi.
Pasatoan Salaki Rabi adalah padoman mencari jodoh berdasarkan Nama, Hari Lahir danNeptu (WETON).
Berdasarkan Primbon Beteljemur Adammakna pedoman perjodohan berdasarkan nama dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai aksara pertama dari nama kedua calon pengantin lalu di bagi 5 dan sisanya itulah yang di jadikan lambang baik atau buruknya perjodohan.

Nilai-nilai aksara tersebut disesuaikan dengan aksara jawa yaitu:
Ha= 1 Na= 2 Ca= 3 Ra=4 Ka= 5
Da= 6 Ta= 7 Sa= 8 Wa= 9 La= 10
Pa= 11 Dha= 12 Ja= 13 Ya= 14 Nya= 15
Ma= 16 Ga= 17 Ba= 18 Tha= 19 Nga= 20

Dan sisa perhitungan itu dilambangkan sebagai berikut:
1= SRI yaitu selamat dan mempunyai rejeki yang lebih.
2= LUNGGUH yaitu mempunyai pangkat atau kedudukan yang tinggi.
3= GEDHONG yaitu hidupnya akan kaya
4= LARA yaitu hidupnya sering mendapatkan kesulitan
5= PATI yaitu hidupnya akan serin mendapatkan bencana/ kematian
contoh:
Pria bernama Tony dijodohkan dengan Jeny
cara perhitungannya TA dari Tony + JA dari Jeny = 7+13 = 20 : 5 = 4 habis (tak ada sisa) hal seperti ini diartikan sisa 5 melambangkan PATI maka perjodohan ini tidak baik atau tidak jodoh.
tapi jika Tony di jodohkan dengan Reny
TA dari Tony + RA dari Reny = 7 + 4 = 11 : 5 = 2 sisa 1 melambangkan SRI maka perjodohan ini baik atau jo doh.
selain perhitungun diatas ada juga perhitungan dengan HARI KELAHIRAN. prhitungan tersebut berdasarkan Pimbon Betaljemur Adammakna sbagai berikut:

AKAD & AKAD => sering sakit SENIN & SENIN => buruk
AKAD &SENIN => sering sakit SENIN &SELASA => selamat
AKAD &SELASA => miskin SENIN &RABU => anaknya perempuan
AKAD &RABU => selamat SENIN &KAMIS => dikasihi orang
AKAD &KAMIS => bertengkar SENIN &JUMAT => selamat
AKAD &JUMAT => selamat SENIN &SABTU => rahmat
AKAD &SABTU => miskin

SELASA & SELASA => buruk RABU & KAMIS => selamat
SELASA & RABU => kaya RABU & JUMAT => selamat
SELASA & KAMIS => kaya RABU & SABTU => baik
SELASA & JUMAT => cerai KAMIS & KAMIS => selamat
SELASA & SABTU => sering bertengkar KAMIS & JUMAT => selamat
RABU & RABU => buruk KAMIS & SABTU => cerai
SABTU & SABTU => buruk
*ket : AKAD itu hari MINGGU*

Ada satu cara lagi yang akan saya ulas yaitu NEPTU (weton). Neptu adalah jumlah hari lahir dan pasarannya. Neptu bagi masyarakat jawa adalah sesuatu yang sangat penting karena dapat menggambarkan sifat dan watak seseorang. Cara perhitungan dalam perjodohan ini yaitu menjumlahkan neptu kedua calon pasangan lalu di bagi 4 dan sisanya dijadikan sebagai lambang perjodohan.

Nilai hari dan pasarannya menurut Primbon Betaljemur Adammakna adalah :
AKAD = 5 KLIWON = 8
SENIN = 4 LEGI = 5
SELASA = 3 PAHING = 9
RABU = 7 PON = 7
KAMIS = 8 WAGE = 4
JUMAT = 6
SABTU = 9
Lambanya sebagai berikut :
1 = GENTHO artinya tidak mempunyai anak
2 = GEMBILI artinya mempunyai banyak anak
3 = SRI artiny banyak rejeki
4 = PUNGGEL artinya ada yang mati salah satu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar