Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Selasa, 10 April 2012

siapa takut melamar kerja


 Sukses dalam wawancara kerja
 


        Sukses dalam wawancara kerja diperlukan strategi jitu, selain itu juga diperlukan kesiapan mental, oleh karena itu sebelumnya tentu diperlukan sekali referensi untuk persiapan wawancara kerja, agar lowongan perkerjaan yang kita inginkan dapat kita rebut dari pesaing lainnya. Kata pepatah, “Lebih baik luka-luka dalam latihan perang, daripada terbunuh dalam peperangan”. So, InsyaAllah tips-tips menghadapi wawancara kerja ini sangat penting.
Wawancara kerja selalu menjadi momok yang menegangkan bagi calon karyawan. Pertanyaan sulit serta dilematis yang seringkali dihadapi saat wawancara kerja biasanya mengenai diri sendiri, alasan keluar dari kantor yang lama, pertanyaan mengenai kantor yang lama, serta jumlah gaji yang diminta.
Baiklah kita mulai saja tips wawancara kerja lengkap untuk melengkapi Tips Membuat Surat Lamaran Kerja dan Koleksi Contoh Surat Lamaran Kerja.

Strategi Sukses Wawancara Kerja
  • Mempersiapkan
  • Pelamar mencari kerja susah payah, namun saat panggilan wawancara datang, mereka tidak menyiapkannya secara matang. Kesempatan yang ada belum tentu datang dua kali. Suksesnya wawancara kerja tergantung dari persiapan pelamar kerja. Cari tahu segala hal tentang perusahaan yang memanggil Anda wawancara. Melalui web, majalah bisnis atau dari teman yang bekerja di perusahaan tersebut, dengan begitu Anda mengetahu visi misi, budaya kerja dan kriteria seperti apa yang dicari oleh perusahaan.
  • Memiliki tujuan dan kelebihan yang jelas
  • Ketahuilah tujuan dan kelebihan Anda. Serta siapkan diri untuk menjelaskan semua kelebihan Anda kepada pewawancara. Jelaskan contoh spesifik perubahan yang akan terjadi bila Anda menjalani jabatan yang ditawarkan.
  • Jangan berbicara terlalu banyak
  • Jika Anda tidak jelas tentang pertanyaan oleh si pewawancara kerja, jangan berbicara terlalu banyak. Hal ini membuat si pewawancara bisa terus 'menyerang' dengan pertanyaan rumit lainnya.
  • Buat citra diri
  • Anda memiliki sekitar 30 detik untuk membuat kesan pertama. Kesan pertama di dapat dari penampilan Anda. Gunakanlah setelan pakaian kerja yang sopan dengan warna-warna netral. Pastikan juga sepatu Anda bersih. Memiliki portfolio, pulpen dan notes. Datanglah minimal 15 menit sebelum wawancara untuk merapikan rambut dan make-up Anda. Sehingga kesan pertama yang baik bisa segera dibentuk.
  • Follow-up
  • Setelah wawancara, segera tulis email ke perusahaan tersebut yang isinya ucapan terima kasih telah diberi kesemapatan untuk bisa interview. Cara ini bisa membuat Anda lebih diingat dan lebih dipertimbangkan untuk lanjut ke fase selanjutnya.
Penampilan Maksimal Saat Wawancara Kerja
  • Jika Anda tidak mengetahui busana apa yang biasanya dipakai oleh para karyawan di tempat Anda melamar, jangan takut untuk menelpon resepsionis calon kantor Anda tersebut. Hal ini membantu mengurangi risiko salah kostum.
  • Perhatikan lokasi kantor tempat Anda wawancara. Jika lokasi kantor tersebut berada dalam pertokoan atau rukan (rumah kantor) Anda bisa mengenakan busana yang sedikit santai. Tetapi bila kantor tersebut berada dalam gedung atau kawasan bisnis, sebaiknya kenakan stelan lebih resmi.
  • Untuk wanita, jangan pernah berpikir untuk mengenakan rok mini atau rok yang terlalu ketat. Tampilan feminin namun formal bisa Anda nyatakan dengan mengenakan rok pensil yang berpotongan sebetis. Pilih rok berbahan nylon agar memudahkan Anda beraktifitas.
  • Sebelum dipakai, periksa kembali pakaian Anda, apakah terhindar dari lubang, noda dan lecek.
  • Untuk wanita, dalam urusan make-up, tidak ada yang lebih baik dari hiasan natural. Singkirkan hair spray dan aksesori Anda. Perhiasan di hidung atau gelang tumpuk ala gypsi malah memungkinkan Anda tidak mendapatkan pekerjaan impian. Lebih baik, kenakan scarf bermotif seru untuk pilihan aksesori yang tepat.
  • Periksa kembali rambut, kuku dan sinar sepatu Anda. Jangan sampai sisa-sisa pewarna kuku malah membuat imej Anda berantakan.
  • Taruh sejenak tas berpotongan santai seperti oversize bag, fringe dan drawstring di rumah. Kenakan tas elegan yang sederhana untuk memaksimalkan tampilan profesional Anda.
Tips Menjawab Pertanyaan Sulit Saat Wawancara Kerja
  • Persiapkan diri
  • Jangan menggantungkan urusan wawancara kerja pada faktor keberuntungan. Wawancara kerja butuh persiapan matang layaknya ujian. Persiapkan diri jawaban-jawaban untuk pertanyaan yang Anda rasa akan menyulitkan.
    Misalnya siapkan jawaban mengenai alasan Anda keluar dari kantor sebelumnya. Hati-hati dalam menjawab. Sebaiknya beri jawaban-jawaban yang bersifat diplomatis tanpa harus memojokkan salah satu pihak. Salah-salah memilih jawaban Anda malah dinilai sebagai orang yang suka menyebar aib perusahaan.
    Jawaban mengenai gaji pun harus Anda siapkan. Berapa gaji yang Anda minta serta alasannya. Jangan sampai Anda terlihat tidak percaya diri, atau malah orang yang tak tahu diri.
  • Jujur
  • Kejujuran penting saat menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dalam wawancara kerja. Berbohong hanya akan membuat Anda kesulitan serta makin panik. Namun ingat, jujur bukan berarti Anda harus menceritakan seluruh kejelekan dari perusahaan tempat Anda bekerja seluruhnya. Tetap pilih dengan bijak jawaban Anda.
  • Spesifik dan Lugas
  • Jawab setiap pertanyaan dengan jelas, spesifik dan lugas. Jika perlu gunakan waktu jeda setelah pertanyaan untuk berpikir atau sekedar menarik nafas panjang agar lebih tenang. Dengarkan juga pertanyaan dengan baik, lalu fokus pada pertanyaan itu. Jangan beri jawaban yang terlalu melebar karena hanya akan membuat Anda terdengar bertele-tele.
  • Gunakan Humor
  • Tak ada salahnya untuk menyelipkan sedikit humor pada jawaban Anda. Selain mencairkan ketegangan, humor yang cerdas juga akan membuat Anda terlihat sebagai orang yang ramah dan menyenangkan. Namun jangan sampai Anda berlebihan sehingga bak badut yang tengah melucu.
Cara Mengatasi Ketegangan Sebelum Wawancara Kerja
  • Latihan pernapasan
  • Latihan pernapasan bisa Anda lakukan menjelang wawancara kerja. Ambil napas dalam-dalam, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan-lahan. Lakukan berulang-ulang dan rasakan ketegangan dan stres ikut keluar dari hembusan napas.
  • Santai
  • Malam sebelum wawancara kerja tidurlah lebih cepat untuk menghindari rasa kantuk saat wawancara kerja. Sebelum tidur, bersantailah dengan membaca komik atau novel sambil menikmati susu panas agar tidur bisa lebih nyenyak.
  • Joging
  • Cara terbaik untuk melepaskan ketegangan adalah dengan melakukan olahraga kecil. Sebelum berangkat wawancara kerja, Anda bisa melakukan jogging atau treadmill. Olahraga juga bisa membuat Anda lebih fokus saat wawancara.
  • Meditasi
  • Meditasi akan membuat Anda lebih rileks dan fokus. Duduklah di suatu tempat yang tenang, tutup mata Anda, rilekskan tubuh Anda dan fokus pada pernapasan.
  • Hindari kafein
  • Banyak orang percaya bahwa kafein dapat membantu untuk lebih santai. Tapi terlalu banyak minum kafein sebelum wawancara kerja dapat memicu perasaan cemas. Sebaiknya minum air mineral untuk membantu menghidrasi tubuh dan meningkatkan energi tubuh.
Hindari Kesalahan Fatal Saat Wawancara Kerja
  • Penampilan tidak beres
  • Pada saat pertama kali wawancara kerja di suatu perusahaan, bagian HRD akan melihat terlebih dahulu penampilan Anda. Mau sepintar apa pun dan banyaknya keahlian yang Anda miliki, penampilan tetaplah menjadi nilai utama untuk membuat kesan pertama yang baik.
    Untuk itu, berbusanalah layaknya orang kantoran. Kemeja dengan warna netral, rok bermodel pensil atau celana bahan, serta sepatu jenis pumps dapat menjadi cara terbaik untuk terlihat profesional.
  • Terlalu banyak berbicara tentang gaji
  • Kesalahan yang sering terjadi adalah pelamar tidak bisa mengungkapkan apa yang ia inginkan dengan karirnya di perusahaan yang dilamar. Bukannya mengungkapkan keahlian dan tanggung jawab yang akan diemban, pelamar malah langsung membicarakan gaji. Ini dapat melemahkan kehandalan Anda jika terus menerus membicarakan tentang gaji.
  • Sikap yang arogan
  • Banyak pelamar melihat HRD tidak terlalu berguna, alasannya karena Anda langsung ingin berhadapan dengan supervisor. Padahal jika Anda ingin mendapatkan pekerjaan, HRD direkrut oleh perusahaan untuk mewawancara Anda sebelum diwawancarai oleh supervisor. Jika sikap Anda terlalu arogan dan terlihat meremehkan HRD tentu membuat Anda sulit mendapatkan pekerjaan.
  • Berpikir klise
  • Jika Anda menghafal semua jawaban untuk pertanyaan HRD, peluang Anda untuk diterima menjadi lebih kecil. Karena jika Anda menghafal dan membuat jawaban layaknya orang berpidato tentunya jawaban Anda terlihat membosankan. Anda bisa memikirkan jawaban di rumah, namun tidak perlu sampai dihafal. Hal ini dikarenakan, jika pertanyaan berbeda saat ditanyakan oleh HRD malah membuat Anda semakin grogi. Buatlah jawaban yang spontan, cepat dan kritis.
  • Tidak percaya diri
  • Perusahaan tidak mencari orang yang pemalu dan tidak memiliki ambisi. Tunjukkan rasa percaya diri pada sikap dan setiap jawaban. Jika pewawancara menanyakan pengalaman kerja Anda di tempat terdahulu, cobalah untuk tidak menggunakan kata ganti seperti 'kita' atau 'kami', fokuskan pada prestasi pribadi yang telah Anda buat.
  • Tidak mengetahui tentang perusahaan yang dilamar
  • Hal yang terakhir yang perlu Anda ketahui adalah, pastikan Anda mengetahui tentang sejarah perusahaan dan bagaimana cara kerja perusahaan. Akan tampak bodoh jika Anda tidak mengetahui berapa lama perusahaan berdiri, bisnisnya di bidang apa dan siapa pesaingnya.
Semoga bermanfaat. dan Anda diterima kerja. Lengkapi pula referensi Anda dengan Pertanyaan-Pertanyaan Jebakan Wawancara Kerja
Pertanyaan-Pertanyaan Jebakan Wawancara Kerja


Setelah kita mengirimkan surat lamaran perkerjaan pada perusahaan atau instansi tertentu dan kemudian mendapat panggilan untuk menjalani rangkaian tes, pasti dalam rangkaian proses tersebut ada wawancara kerja. Nah saat seperti itu kadang kita akan mendapat pertanyaan yang justru susah sekali menjawabnya. Bahkan pertanyaan tersebut terkesan menyudutkan kita atau membuat kita ragu menjawab karena takut salah, apalagi pertanyaan tersebut bukan pertanyaan yang jawabannya pasti seperti 1 tambah 1 sama dengan 2.
Pada umumnya tahapan dalam prosesi penerimaan pagawai baru adalah test tertulis, interview, test kesehatan (kalau ada). Tidak sedikit pula banyak dari calon karyawan yang telah lulus dalam test tertulis akan tetapi gagal dalam tahap interview atau wawancara. Jadi ada baiknya Anda membaca artikel ini yang diharapkan bisa membantu para calon karyawan dalam menyiasati pertanyaan dari pewawancara. Berikut beberapa daftar pertanyaan yang mungkin sulit menjawabnya, dan terkesan pertanyaan jebakan.
1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Ini peluang Anda untuk “menjual” diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.
2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki sepadan dengan posisi yang diperlukan.
3. Apa kelemahan utama Anda?
Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.
4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?

Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda.
5. Bagaimana Anda mengatasi masalah?
Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas, terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah.
6. Prestasi apa yang dibanggakan?
Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
7. Berapa gaji yang Anda harapkan?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Anda lakukan sebelum wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar Anda dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.
8. Bisa ceritakan mengenai diri Anda?
Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Anda.
Setelah ada referensi pertanyaan jebakan wawancara kerja diatas, Anda juga perlu persiapan lebih jauh, untuk lengkapnya silahkan baca Tips Wawancara Kerja.


Wawancara dan Tes Psikologi (Psikotes)

   
    Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.
“Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini”. Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.
Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah “… conversation directed to define purpose other than satisfaction in the conversation itself”. Sedangkan menurut Weiner, “The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on some point.”
Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.
Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang “berbeda”, meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.
Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.
Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.
Cocok berbobot
Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan “the right man in the right place”.
Dasar pemikiran lain kenapa perlu diadakan seleksi, yaitu adanya perbedaan potensi yang dimiliki setiap individu. Perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan dalam pola pikir, tingkah laku, minat, serta pandangannya terhadap sesuatu. Kondisi itu juga akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Bisa jadi suatu pekerjaan atau jabatan akan lebih berhasil bila dikerjakan oleh individu yang mempunyai bakat serta kemampuan seperti yang dituntut oleh persyaratan dari suatu pekerjaan atau jabatan itu sendiri.
Ada beberapa tujuan spesifik dari wawancara psikologi. Pertama, observasi. Dalam hal ini calon kar-yawan dilihat dan dinilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab pertanyaan, postur – terutama untuk pekerjaan yang memang membutuhkannya, seperti tentara, polisi, satpam, dan pramugari. Penilaian juga menyangkut bobot jawaban dan kelancaran dalam menjawab.
Demikian pula perilaku dan sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila berada dalam situasi yang baru dan mungkin menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip atau memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar.
Dalam hal bobot jawaban, misalnya, si calon bisa dinilai apakah ia memberikan jawaban yang dangkal atau tidak, atau malah berbelit-belit. Jawaban berupa “Ingin naik pesawat” atau “Ingin ke luar negeri” merupakan contoh jawaban yang dinilai dangkal atas pertanyaan alasan menjadi pramugari.
Sedangkan kelancaran dalam menjawab biasanya dinilai dari berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seorang calon karyawan untuk menjawab pertanyaan.
Dalam wawancara psikologi yang diperlukan sebenarnya jawaban spontan dan tidak mengada-ada. Misalnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak usah ditambah-tambahi atau malah berlagak sok pintar.
Tujuan berikutnya dalam tes wawancara adalah menggali data yang tidak didapatkan dari tes tertulis. Misalnya, apakah istri bekerja, anak bersekolah di mana, masih tinggal bersama orangtua atau tidak, serta apa judul skripsi dan berapa nilai yang didapat.
Yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penilaian adalah kecocokan data. Benarkah data yang ditulis oleh sang calon?
Atas dasar itu seorang psikolog sering melontarkan pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman dan intelegensi si calon. Misalnya, calon mengaku berpendidikan S2, maka diajukan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan itu. Bila jawabannya kurang bermutu, dapat saja diambil kesimpulan bahwa calon memiliki intelegensi yang kurang atau dianggap tidak serius selama menjalani proses pendidikan.
Sering juga terjadi hasil tes tulis bagus, tapi hasil wawancaranya kurang meyakinkan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin ia telah beberapa kali mengikuti psikotes atau pernah mengikuti bimbingan psikotes. Tes ulang dapat menjadi alat untuk mengatasi keraguan itu.
Dalam konteks di atas, tidaklah mungkin seorang calon membohongi psikolog. Riskan pula bila dia tidak menjawab dengan sebenarnya. Terbuka sudah kepribadiannya yang tidak jujur, padahal kejujuran merupakan prasyarat penting untuk perusahaan.
Pada wawancara untuk evaluasi karyawan atau promosi jabatan biasanya data curiculum vitae (CV) dari instansi atau perusahaan sudah diberikan semua dari Bagian Personalia.
Manfaat lain wawancara adalah melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis secara lengkap. Misalnya, sudah pernah mengalami psikotes atau belum. Kalau sudah, berapa kali? Untuk apa? Lulus atau tidak? Mungkin juga minat ataupun gaji yang diinginkan. Yang terakhir, manfaat wawancara yaitu untuk membuat keputusan.
Dari hasil pemeriksaan psikologi tertulis dan wawancara, dibuatlah kesimpulan, apakah calon ini memenuhi syarat seperti job description yang diberikan oleh perusahaan atau tidak.
Terkadang ada psikotes yang tidak menggunakan wawancara. Semua itu tergantung tujuan pemeriksaan, ketersediaan data yang mungkin sudah lengkap, serta tidak begitu mensyaratkan penampilan atau postur. Misalnya, bila yang diperlukan operator komputer, yang penting dia bisa komputer dan inteligensinya cukup.
Mengapa gagal?
Banyak calon karyawan gagal dalam psikotes, termasuk di dalamnya wawancara. Mengapa?
Sesungguhnya, hasil pemeriksaan psikologi bersifat rahasia, dalam arti tidak setiap orang dapat menerjemahkan dalam bahasa sehari-hari. Jadi, yang berhak adalah psikolog yang berkompeten.
Hal itu berbeda dengan tes kesehatan, di mana jenis kegagalan dapat disebutkan dengan jelas dan biasanya dapat pula dilihat. Sementara hasil psikotes masih merupakan data kasar berupa angka-angka sehingga perlu dijelaskan dalam bahasa awam oleh psikolog, untuk dijadikan data kualitatif.
Pada dasarnya psikotes bukan ujian. Psikotes tidak mengukur prestasi melainkan potensi dasar setiap individu. Dalam tes prestasi ada materi yang dapat dipelajari, misalnya bahasa Inggris. Bila seseorang mendapat nilai B dalam pelajaran itu, berarti penguasaan materi Bahasa Inggrisnya baik.
Sedangkan psikotes mengukur potensi dasar yang dimiliki tiap individu. Seseorang yang memang pada dasarnya cerdas, dites seperti apa pun tetap akan baik hasilnya. Asalkan dia serius pada saat mengerjakan dan tidak terganggu konsentrasinya sehingga dapat bekerja secara optimal.
Untuk mengurangi risiko gagal, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Yang pertama, penampilan fisik. Perhatikan dengan saksama apalagi bila profesi yang akan dimasuki mensyaratkan penampilan menarik – seperti pramugari, teller bank, atau sekretaris. Sedangkan tentara/polisi lebih menitik-beratkan pada postur ideal antara tinggi dan bobot badan, serta ada persyaratan minimal tinggi badan.
Perhatikan juga cara berpakaian, sebaiknya sesuaikan dengan situasi dan suasana. Misalnya, dalam wawancara untuk calon pramugari sebaiknya tidak mengenakan pakaian yang tidak selayaknya, seperti celana panjang berbahan jins. Atau menggunakan sepatu sandal, meskipun sedang mode.
Kerapian dan kesopanan berpakaian juga dipertimbangkan. Misalnya, tidak mengenakan kemeja yang lengan panjangnya dilipat, atau hanya mengenakan kaus, atau kemeja tidak dimasukkan.
Sikap pun memberikan nilai penting. Yang dimaksud dengan sikap ialah bagaimana si calon karyawan dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat. Sebaiknya bersikap wajar saja, tidak dibuat-buat, tetapi juga tidak tegang atau gugup.
Selain itu, biasanya dinilai pula kesopanan yang sesuai dengan norma. Misalnya, tidak tampak menjilat, mengetuk pintu bila akan masuk ruangan, atau kalau belum dipersilakan duduk, ya, jangan duduk dulu. Dalam menjawab pertanyaan tidak bertele-tele, langsung pada inti masalah. Kemudian menjawab secara jujur, tidak perlu ditutup-tutupi. Misalnya, pernah tidak naik kelas atau pernah gagal pada tes di perusahaan lain.
Selain itu, dalam menjawab tidak usah menggurui, meskipun si calon sudah memiliki pendidikan yang cukup tinggi, pengalaman cukup banyak, atau dari segi usia lebih tua daripada si pewawancara.
Jangan pula menjawab dengan sombong, misalnya mengaku sebagai atlet yang sudah keliling ke banyak negara dan memiliki segudang prestasi. Bangga boleh-boleh saja, tetapi kalau hasil psikologi tertulisnya kurang baik, tetap saja tidak lulus.
Yang tidak kalah penting, tidak usah bertanya. Meski merasa optimistis dengan hasil tes tulis dan merasa bisa mengerjakan, calon tidak perlu bertanya mengenai hasilnya. Pada dasarnya wawancara adalah tes juga sehingga hal ini akan mempengaruhi penilaian. Selain itu, situasi yang dihadapi saat itu adalah situasi tes, bukan konsultasi psikologi. Pertimbangkan pula banyak calon lain yang menunggu.
Umumnya, untuk memperoleh informasi penting dari calon karyawan digunakan metode FACT, yaitu:
  • F: Feeling. Tentang apa yang dirasakan oleh orang itu. Ditanyakan minatnya, gambaran pekerjaan, apakah juga sudah terbayang.
  • A: Action. Mengenai tindakan-tindakan apa yang telah dilakukan.
  • C: Condition. Kondisi/situasi/keadaan di mana kejadian itu berlangsung.
  • T: Thinking. Mengenai apa yang dipikirkan atau yang diinginkan oleh orang pada saat itu.
Pemahaman yang lebih baik tentang wawancara psikologi akan membuat kita lebih mudah mempersiapkan diri menghadapi jenis wawancara ini. Yang pasti, wawancara psikologi tidak perlu ditakuti dan tidak bisa dibohongi.

Latihan Psikotes - Analogi Verbal (Korelasi Makna)

Latihan psikotes analogi verbal ini ditujukan untuk melihat pemahaman anda terhadap hubungan antar kata. Dampak positifnya adalah kemampuan memahami permasalahan.
Petunjuk Soal :
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada kata-kata yang disediakan. Kemudian, kotak di depan nomor soal, diisi dengan huruf a, b, c, atau d sebagai pilihan jawaban anda. Kerjakan dengan cepat dan teliti, karena waktu yang diberikan cukup terbatas, yaitu 15 menit. Bila waktunya sudah 15 menit, segera berhenti. Selanjutnya silakan klik "Lihat Hasilnya (Kunci Jawaban)", dan anda akan mengetahui nilai/hasilnya, serta jawaban yang SALAH dan BENAR. (new) --- Selamat Berlatih ---

Silakan isi kotak2 di bawah ini dengan huruf a, b, c, atau d

    1. Mobil - Bensin = Pelari - ....   a. Makanan   b. Sepatu   c. Kaos   d. Lintasan
    2. Dingin - Selimut = Hujan - ....   a. Air   b. Payung   c. Dingin   d. Basah
    3. Semir - Sepatu = Sikat - ....   a. Kuku   b. Rambut   c. Televisi   d. Gigi
    4. Kepala - Pusing = Perut - ....   a. Batuk   b. Pilek   c. Mules   d. Gemuk
    5. Bugil - Pakaian = Gundul - ....   a. Botak   b. Kepala   c. Cukur   d. Rambut
    6. Kayu - Pohon = Emas - ....   a. Tambang   b. Perhiasan   c. Mahal   d. Logam
    7. Saya - Kami = Dia - ....   a. Kamu   b. Mereka   c. Anda   d. Kita
    8. Kumis - Kucing = Belalai - ....   a. Ular   b. Harimau   c. Gajah   d. Hidung
    9. Reguler - Senin = Karyawan - ....   a. Selasa   b. Rabu   c. Minggu   d. Jumat
  10. Busur - Panah = Senapan - ....   a. Peluru   b. Senjata   c. Berbahaya   d. Tembakan
  11. Ayah - Anak = Pohon - ....   a. Daun   b. Tunas   c. Ranting   d. Akar
  12. Es - Dingin = Gula - ....   a. Bubuk   b. Kristal   c. Tebu   d. Manis
  13. Pintar - Belajar = Bodoh - ....   a. Cerdas   b. Rajin   c. Dosen   d. Malas
  14. Terbang - Burung = Jalan - ....   a. Jauh   b. Singa   c. Lebah   d. Kupu-kupu
  15. Mobil - Roda = Rumah - ....   a. Pondasi   b. Tanah   c. Jendela   d. Atap
  16. Bulan - Bumi = Yupiter - ...   a. Venus   b. Orbit   c. Matahari   d. Bulan
  17. Februari - April = Mei - ....   a. Juli   b. Agustus   c. September   d. Oktober
  18. Ekspor - Pergi = Impor - ....   a. Luar   b. Dagang   c. Masuk   d. Asing
  19. Mobil - Bensin = Perahu - ....   a. Laut   b. Angin   c. Ombak   d. Kayu
  20. Mikroskop - Mikroba = Teleskop - ....   a. Bakteri   b. Bioskop   c. Teropong   d. Bintang
  21. Baju - Kancing = Pintu - ....   a. Kayu   b. Besi   c. Kayu   d. Kunci
  22. Jam - Menit = Menit - ...   a. Waktu   b. Jam   c. Detik   d. Hari
  23. Obat - Apotik = Pakaian - ....   a. Butik   b. Binatu   c. Baju   d. Celana
  24. Sendok - Makan = Silet - ....   a. Tajam   b. Potong   c. Bahaya   d. Hitam
  25. Data - Disket = Uang - ....   a. Kaya   b. Bank   c. Duit   d. Logam
  26. Siang - Matahari = Malam - ....   a. Bintang   b. Gelap   c. Bulan   d. Awan
  27. Haus - Minuman = Terang - ....   a. Gelap   b. Putih   c. Benderang   d. Lampu
  28. Mahkota - Raja = Helm - ....   a. Plastik   b. Peragawan   c. Ratu   d. Pilot
  29. Rokok - Asbak = Air - ....   a. Selokan   b. Ember   c. Selang   d. Keran
  30. Air - Haus = Nasi - ....   a. Goreng   b. Lapar   c. Beras   d. Rames
  31. Komputer - Listrik = Mobil - ....   a. Roda   b. Mesin   c. Bensin   d. Onderdil
  32. Sepatu - Kaki = Topi - ....   a. Tangan   b. Kaki   c. Bulat   d. Kepala
  33. Telepon - Pulsa = Pertunjukan - ....   a. Uang   b. Bioskop   c. Harga   d. Karcis
  34. Anting - Telinga = Gelang - ....   a. Leher   b. Emas   c. Tangan   d. Jari
  35. Beo - Suara = Sapi - ....   a. Bulu   b. Daging   c. Suara   d. Warna
  36. Lebah - Madu = Cendrawasih - ....   a. Bulu   b. Burung   c. Daging   d. Suara
  37. Bersih - Kotor = Tinggi - ....   a. Rendah   b. Jangkung   c. Jauh   d. Dekat
  38. Nasi - Beras = Tape - ....   a. Nanas   b. Ubi   c. Pisang   d. Gandum
  39. Tambang - Emas = Laut - ....   a. Badai   b. Kapal   c. Nelayan   d. Karang
  40. Anjing - Binatang = Apel - ....   a. Vitamin   b. Merah   c. Buah   d. Segar
  41. Perusahaan - Karyawan = Sekolah - ...   a. Pengawas   b. Pelajar   c. Ujian   d. Kelas
  42. Televisi - Gambar = Radio - ....   a. Listrik   b.Penyiar   c. Suara   d. Merdu
  43. Telepon - Komunikasi = Sepeda - ....   a. Roda   b. Lomba   c. Cepat   d. Transportasi
  44. Kertas - Pena = Dinding - ....   a. Kuas   b. Dempul   c. Amplas   d. Cat
  45. Film - Oscar = Bulutangkis = ....   a. Olahraga   b. Cina   c. Piala   d. Sudirman
  46. Lapar - Makan = Gatal - ....   a. Bentol   b. Semut   c. Garuk   d. Luka
  47. Datang - Pergi = Akhir - ....   a. Awal   b. Kemudian   c. Setelah   d. Zaman
  48. Sutra - Ulat = Madu - ....   a. Manis   b. Lebah   c. Hutan   d. Bunga
  49. Darat - Mobil = Udara - ....   a. Angin   b. Terbang   c. Perahu   d. Pesawat Terbang
  50. Pisang - Buah = Sapi - ....   a. Banteng   b. Gemuk   c. Binatang   d. Kulit



Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com, Cangkok.co.id, CV. Indragung, ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com, ptn-pts.org, indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id, lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net, dsb.
 
Latihan Psikotes - Ketelitian (1)

Latihan psikotes "Ketelitian" ini ditujukan untuk menguji tingkat ketelitian seseorang.
Petunjuk Soal :
Bandingkan susunan huruf/angka/kata pada masing-masing soal yang diberikan. Kemudian, kotak di depan nomor soal, diisi dengan huruf S bila susunan huruf/angka/kata yang di depan SAMA dengan yang dibelakangnya. Dan isilah dengan huruf T bila TIDAK SAMA.
Kerjakan dengan cepat dan teliti. Waktu yang diberikan hanya 8 menit. Bila waktunya sudah 8 menit, segera berhenti. Selanjutnya silakan klik "Lihat Hasilnya (Kunci Jawaban)", dan anda akan mengetahui nilai/hasilnya, serta jawaban yang SALAH dan BENAR. (new) --- Selamat Berlatih ---

Silakan isi kotak2 di bawah ini dengan huruf S atau T

  1. lowongan --- lowomgan
  2. TSHPS --- TSHPS
  3. 1234 --- 1234
  4. 7353774 --- 7383774
  5. locasalen --- locasalen
  6. 110011 --- 111001
  7. SWAMP --- SWAMP
  8. MLTHTS --- MTHSST
  9. Probolinggo --- Probolinggo
10. 98758 --- 98758
11. INTLX --- INTLE
12. THTSTQ --- THTSTQ
13. Yandi Suharto --- Yandi Suharto
14. 69877 --- 69787
15. 97054 --- 97054
16. 4295454 --- 4295454
17. C.V. Flamboyan --- CV. Flamboyan
18. 71068 --- 71068
19. 665566 --- 655566
20. 8991 --- 8991
21. HYUTY --- HYUTH
22. Sri Haryono --- Sri Haryono
23. Tini Kaswanto --- Tini Kasmanto
24. 65479 --- 65478
25. 123321 --- 321123
26. 321456 --- 321456
27. 45555 --- 45545
28. Mita Sutjiowati --- Mita Sutjiwati
29. SMPRN --- SMPNR
30. 6038 --- 7054
31. 65889 --- 65889
32. GIRX --- GRIX
33. Silvi Aria Yayuk --- Silvi Aria Yayuk
34. SERI --- SARI
35. MLTHSTS --- MLTHTST
36. Yana Wirdayati --- Yana Wirdayati
37. QSTNFH --- QSTNFH
38. PICNIK --- PIKNIK
39. 23456 --- 34567
40. 65444 --- 65444
41. PT. Gilland Ganesha --- P.T. Gilland Ganesha
42. TSHPS --- ATSHPS
43. VIFTTWH --- VIFTTWH
44. Dantono Adri Noor --- Dantono Adri Norr
45. 2272 --- 2272
46. AXXER --- AXXRE
47. Jatmiko Haryono --- Jatmiko Hariono
48. DASA --- DESA
49. OTIS --- OTIS
50. Benny Indrakusumah --- Benny Indrakusuma
51. butuh tabel tsb. --- butuh table tsb.
52. 456654 --- 456654
53. Engineering --- Enginering
54. NCTN --- NCTN
55. 421.+-,744.*-071. --- 421.+-,744.*-071.
56. 1068 --- 1068
57. Indahnya sedekah --- Indahnya sedekah
58. 26789 --- 26789
59. 1441 --- 1414
60. 345566 --- 345566
61. Muhammad Paidi --- Muhamad Paidi
62. DRWST --- DRWST
63. Hendro Tjahyono --- Hendro Tjahjono
64. SPURSV --- SPURSV
65. LAMRON --- LARMOR
66. Bulan November --- Bulan Nopember
67. C77DB6FGH58KL --- C77DB6FGH58KL
68. MCRSW --- MCRWS
69. URNAF --- URNAF
70. 12345 --- 12345
71. Kewarganegaraan --- Kewargaannegara
72. 7054 --- 6038
73. Toko Flamboyan --- Toko Flamboyan
74. Rina Vita Mudrika --- Rina vita Mudrika
75. 421001099178338 --- 421001099718338
76. mindset --- mindset
77. managemen --- manajemen
78. psikotest --- psikotes
79. 1212121212121 --- 1212121212121
80. pikiran bawah --- pikiran bamah



Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com, Cangkok.co.id, CV. Indragung, ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com, ptn-pts.org, indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id, lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net, dsb.
Latihan Psikotes - Kemampuan Penalaran Logis (2)

Latihan psikotes kemampuan Penalaran Logis ditujukan untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan berpikir logis, yaitu mencari kebenaran sesuai dengan fakta serta silogisme. Dalam hal ini, sesuai dengan informasi yang ada/diberikan. Dalam dunia kerja sangat diperlukan kemampuan tersebut, khususnya menghendaki adanya aktifitas yang mengutamakan kecakapan dalam berpikir logis dan metodis.
Petunjuk Soal :
Pilihlah satu jawaban paling tepat berdasarkan beberapa informasi singkat yang diberikan. Kemudian, kotak di depan nomor soal, diisi dengan huruf a, b, c, atau d sebagai pilihan jawaban anda. Kerjakan yang mudah terlebih dulu dengan cepat dan teliti. Waktu yang diberikan cukup lama, yaitu 40 menit. Bila waktunya sudah 40 menit, segera berhenti. Selanjutnya silakan klik "Lihat Hasilnya (Kunci Jawaban)", dan anda akan mengetahui nilai/hasilnya, serta jawaban yang SALAH dan BENAR. (new). --- Selamat Berlatih ---

Silakan isi kotak2 di bawah ini dengan huruf a, b, c, atau d

1. Semua wisatawan selalu mengunjungi kota yang memiliki kesenian daerah. Kota Cibinong (Bogor) memiliki banyak kesenian daerah. Jadi :
a. Hanya beberapa wisatawan mengunjungi Kota Cibinong (Bogor)
b. Sebagian wisatawan tidak mengunjungi Kota Cibinong (Bogor).
c. Semua yang mengunjungi Kota Cibinong (Bogor) adalah wisatawan.
d. Semua wisatawan selalu mengunjungi Kota Cibinong (Bogor).

2. Semua guru adalah pegawai negeri; Sebagian guru adalah penulis. Manakah yang tak cocok dengan pernyataan di atas?
a. Sebagian penulis adalah pegawai negeri
b. Sebagian pegawai negeri adalah guru.
c. Sebagian penulis adalah guru.
d. Semua penulis adalah pegawai negeri.

3. Semua musim berlangsung selama tiga bulan. Sebagian musim terasa dingin. Jadi :
a. Semua musim yang terasa dingin berlangsung selama tiga bulan.
b. Tidak semua musim berlangsung tiga bulan.
c. Semua musim terasa dingin dalam tiga bula.
d. Sebagian musim tidak berlangsung selama tiga bulan.

4. Tidak ada tananaman sayur yang bisa tumbuh di padang pasir. Kaktus bukan tanaman sayur. Jadi :
a. Kaktus bukan tananam padang pasir.
b. Kaktus bisa tumbuh di padang pasir.
c. Tidak ada kaktus yang tumbuh di padang pasir.
d. Semua kaktus hanya tumbuh di padang pasir.

5. Semua mahasiswa yang belajar pasti lulus ujian. Sebagian mahasiswa yang lulus ujian ternyata tidak belajar. Jadi :
a. Semua mahasiswa belajar
b. Semua mahasiswa belajar dan lulus ujian
c. Sebagian mahasiswa belajar dan lulus ujian
d. Semua mahasiswa yang tidak belajar tidak lulus ujian

6. Semua Harimau adalah pemakan daging. Sebagian binatang adalah Harimau. Jadi:
a. Semua pemakan daging adalah Harimau
b. Sebagian Harimau adalah pemakan daging
c. Sebagian binatang pemakan daging
d. a, b, c bukan jawaban yang benar

7. Semua aliran sungai menuju ke laut. Sebagian sungai memiliki aliran deras. Jadi :
a. Beberapa sungai yang memiliki aliran deras tidak menuju ke laut
b. Sebagian aliran sungai yang tidak menuju ke laut beraliran deras.
c. Sebagian sungai yang memiliki aliran deras menuju ke laut.
d. Semua aliran sungai yang deras akan menuju ke laut.

8. Semua buah yang manis berulat. Sebagian buah yang telah masak rasanya manis. Jadi :
a. Sebagian buah yang telah masak berulat
b. Sebagian buah yang manis berulat
c. Semua buah yang telah masak berulat
d. Sebagian buah yang berulat rasanya manis

9. Semua siswa diminta mempersiapkan diri untuk ulangan. Sebagian siswa mendapat nilai baik dalam ulangan. Jadi :
a. Semua siswa mempersiapkan diri dan mendapat nilai baik.
b. Sebagian siswa tidak mempersiapkan diri dan tidak mendapat nilai baik.
c. Sebagian siswa tidak mempersiapkan diri tapi mendapat nilai baik.
d. Semua siswa mempersiapkan diri.

10. Semua ikan yang ibu beli di pasar kemarin adalah ikan laut. Semua ikan yang dijual di toko bintang kemarin adalah ikan laut. Sebagian ikan laut yang ibu beli di pasar kemarin berasal dari toko Bintang. Jadi :
a. Semua ikan yang pernah dijual di toko Bintang hanya ikan laut.
c. Mungkin kemarin Ibu mau membeli ikan tawar dari toko Bintang.
d. Kemarin Ibu hanya membeli ikan laut dari toko Bintang.
e. Tidak mungkin toko Bintang menjual ikan tawar minggu yang lalu.

11. Sebagian A adalah N. N bukan U. Sebagian A bukan B adalah U. Semua N, B, dan U adalah A; jadi :
a. Semua A adalah U bukan B.
b. Semua A adalah N bukan U.
c. Semua A bukan N bukan B.
d. Sebagian A bukan U, bukan B, bukan N.

12. Jika tidak benar dikatakan "bahwa semua orang tentu berbahagia", maka...
a. Semua orang akan tidak bahagia.
b. Tidak semua orang mengerti bahagia.
c. Sebagian orang akan berbahagia.
d. Tak semua orang tidak mengerti bahagia.

13. Maya selalu memberi hadiah barang-barang mahal. Andi diberi hadiah dasi oleh Maya. Jadi : .
a. Dasi pemberian Maya mahal.
b. Dasi adalah barang mahal.
c. Andi selalu diberi hadiah barang-barang mahal.
d. Tak ada hadiah yang tidak mahal.

14. Semua anak pandai bernyanyi. Sebagian anak pandai memainkan gitar. Sebagian anak yang bermain gitar juga meniup suling. Jadi :
a. Anak yang pandai bermain gitar tentu pandai bernyanyi.
b. Sebagian anak pandai bernyanyi, bermain gitar, dan meniup suling.
c. Anak yang pandai meniup suling tentu pandai bernyanyi.
d. Anak yang pandai bernyanyi belum tentu dapat bermain suling.

15. Semua bayi minum ASI. Sebagian bayi diberi makanan tambahan. Jadi :
a. Semua bayi minum ASI dan diberi makanan tambahan.
b. Bayi yang minum ASI biasanya diberi makanan tambahan.
c. Sebagian bayi minum ASI dan diberi makanan tambahan.
d. Bayi yang diberi makanan tambahan harus minum ASI.

16. Kebanyakan radio yang dijual di toko Aneka adalah radio transistor. Kebanyakan petani membeli radio transistor. Hari kamis yang lalu Sukarjo membeli radio di toko Aneka. Sukarjo adalah anak seorang petani. Toko Aneka Adalah langganan para petani. Jadi...
a. Sukarjo membeli radio transistor di toko Aneka
b. Sukarjo adalah langganan toko Aneka
c. Sukarjo pernah membeli batu baterai di toko Aneka
d. Tak ada yang benar

17. Sudah lebih dari satu bulan Pak Dimin tidak keluar dari kampungnya. Banyak orang dari kampung itu menjahitkan pakaian padanya. Beberapa hari yang lalu ia terkena influenza sejak minggu yang lalu hingga sekarang. Jadi :
a. Tidak ada orang di luar kampung yang menjahitkan pakaian pada Pak Dimin
b. Pak Dimin terserang penyakit influenza
c. Pak Dimin mendapat bibit penyakit menular di kampungnya
d. Dikampungnya Pak Dimin hanya terjangkit penyakit menular

18. Semua makhluk hidup akan mati. Aku memiliki bunga bougenvil. Dari pilihan-pilihan berikut, manakah yang tidak berhubungan dengan dua pernyataan tersebut?
a. Bougenvilku kelak akan mati.
b. Pada masa lalu, bougenvilku pernah tumbuh.
c. Bunga merupakan bagian makhluk hidp.
d. Kak Dirman Toba memiliki bunga bougenvil merah.

19. Lampu neon 20 watt lebih terang dari lampu bolam 20 watt. Lampu neon 20 watt buatan luar negeri lebih mahal dari lampu neon 20 watt buatan dalam negeri. Lampu yang lebih terang atau lebih tahan lama harganya lebih mahal. Jadi :
a. Lampu neon buatan dalam negeri lebih murah dari lampu bolam buatan luar negeri.
b. Lampu neon 20 watt lebih mahal dari lampu bolam 20 watt.
c. Bola lampu 20 watt buatan luar negeri lebih mahal dari lampu bolam 20 watt buatan dalam negeri.
d. Lampu neon 20 lbih mahal dari lampu bolam 1000 watt.

20. Pak Ali menghemat biaya perjalanan dari kota A ke kota C. Rute perjalanan tersebut harus dilakukan dengan dua kali penerbangan, dari kota A ke kota B dilanjutkan dari kota B Ke kota C. Tarif maskapai burung dari kota A ke kota B lebih mahal daripada maskapai Rusa, tetapi tidak melebihi tarif maskapai Ular. Tarif maskapai Ular dari kota B ke kota C kurang dari tarif maskapai burung tetapi sama dengan tarif maskapai Rusa. Maskapai yang dipilih olek Pak Ali dalam dua penerbangan tersebut...
a. Ular dan Rusa
b. Burung dan Ular
c. Rusa dan Ular
d. Rusa dan Burung

21. Dalam suatu perjamuan makan, jika di sajikan nasi goreng maka ayam goreng juga disajikan. Jika ayam goreng disajikan maka buah-buahan juga disajikan. Jadi :
a. Jika ayam goreng disajikan maka buah-buahan juga disajikan.
b. Jika nasi goreng tidak disajikan maka buah-buahan tidak disajikan.
c. Jika ayam goreng tidak disajikan maka nasi goreng juga disajikan
d. Jika buah-buahan tidak disajikan maka nasi goreng tidak disajikan.

22. Semua wisatawan asing memiliki paspor. Sebagian wisatawan asing berpaspor Belanda. Jadi...
a. Wisatawan asing yang memiliki paspor adalah wisatawan Belanda.
b. Semua wisatawaan asing berpaspor Belanda.
c. Yang berpaspor Belanda pasti wisatawan.
d. Sebagian wisatawan asing tidak berpaspor Belanda.

23. Tamatan SMA belum tentu mahasiswa. Tini tamatan SMA dan melamar bekerja di PT. Aneka. Tenaga yang dibutuhkan di PT. Aneka bukan tamatan SMA. Jadi :
a. Tini tidak dibutuhkan di PT. Aneka
b. Tini dibutuhkan di PT. Aneka
c. Tini bukan mahasiswa
d. Tidak ada kesimpulan yang benar

24. Semua kendaraan menggunakan BBM.
a. Semua sepeda motor menggunakan bensin
b. Semua mobil menggunakan bensin
c. Sebagian mobil menggunakan bensin
d. Semua kendaraan menggunakan bensin

25. Harga daging ayam lebih mahal daripada daging sapi. Harga daging sapi lebih mahal daripada daging kerbau. Otak kambing lebih mahal dari daging sapi. Jadi :
a. Otak ayam lebih mahal dari daging ayam
b. Otak sapi lebih mahal dari otak kambing
c. otak kambing lebih mahal dari daging kerbau
d. Daging ayam lebih mahal dari otak kambing

26. Anak wanita yang masih kecil selau diberikan mainan boneka oleh ibunya. Wati punya banyak boneka di rumahnya. Kakak dan adik Wati tidak suka boneka. Jadi :
a. kakak dan adiknya Wati adalah laki-laki semua.
b. kakak Wati tidak sering dibelikan boneka oleh ibunya.
c. Semua boneka wati adalah pemberian ibunya
d. Tidak ada kesimpulan yang benar

27. Semua sepeda memiliki lampu. Sebagian lampu berwarna merah. Jadi :
a. Semua sepeda memiliki lampu merah.
b. Tidak semua lampu sepeda berwarna merah.
c. Lampu merah bagian perlengkapan semua sepeda.
d. Sebagian sepeda memiliki lampu berwarna merah.

28. Siswa yang tidak suka bermain, akan lulus dengan nilai baik. Ana lulus dengan nilai baik. Jadi :
a. Ana adalah siswa yang tidak suka bermain.
b. Semua siswa yang lulus dengan baik tidak suka bermain.
c. Tidak ada hubungan antara kelulusan dengan frekuensi bermain.
d. Hanya Ana yang lulus dengan nilai baik.

29. Untuk bisa terpilih menjadi pegawai teladan di sebuah pabrik mobil, seorang karyawan harus rajin bekerja, berprestasi, dan sudah bekerja minimal 5 tahun. Pak Harun adalah satpam yang sangat disiplin, ia baru bekerja 3 tahun. Tahun lalu ia berhasil menangkap seorang pencuri sepeda motor milik karyawan. Dewi adalah staf tata usaha yang sering pergi berbelanja pada jam kerja, ia sudah bekerja selama 7 tahun. Pak Yanto bekerja dibagian produksi selama 6 tahun, sering izin karena merasa kurang sehat. Sementara Yeni bekerja dibagian pemasaran, penjualannya melebihi target, dan telah bekerja selama 5 tahun. Endang sangat rajin masuk kerja, ia adalah karyawan tata usaha dan telah bekerja selama 4 tahun. Gelar pegawai teladan sebaiknya diberikan kepada siapa ?
a. Pak Harun
b. Pak Yanto
c. Dewi
d. Yeni

30. Tamatan SMA dari semua jurusan boleh mengikuti ujian masuk Fakultas Kedokteran UI. Sebagian besar yang lulus ujian masuk Fakultas Kedokteran UI berasal dari jurusan IPA. Dia diterima di UI. Sumarto adalah tamatan SMA jurusan IPS. Dia diterima di UI. Jadi...
a. Sumarto lulus ujian masuk Fakultas Ilmu-ilmu Sosial UI.
b. Mungkin Sumarto tidak diterima di salah satu fakultas di UI.
c. Mungkin Sumarto diterima di Fakultas Kedokteran UI.
d. Tidak mungkin Sumarto diterima di Fakultas Kedokteran UI.

31. Semua Kepala Sekolah adalah sarjana. Sementara Kepala Sekolah adalah guru. Jadi :
a. Sementara guru adalah sarjana.
b. Sementara sarjana adalah Kepala Sekolah
c. Sementara guru adalah Kepala Sekolah.
d. Semua guru adalah sarjana.

32. Semua polisi berbadan tegap. Sebagian polisi adalah polisi lalu lintas. Jadi :
a. Polisi lalu lintas pasti berbadan tegap
b. Ada polisi yang tidak berbadan tegap
c. Semua polisi pasti polisi lalu lintas.
d. Sebagian polisi lalu lintas berbadan tegap.

33. Tidak semua sarjana sastra menguasai bahasa Prancis. Tidak semua sarjana sastra Prancis lancar berbicara bahasa Prancis. Semua sarjana jurusan Indonesia lancar berbicara bahasa Indonesia. Sunaryati adalah sarjana jurusan Jerman. Jadi :
a. Sunaryati lancar berbicara bahasa Jerman.
b. Sunaryati mungkin tidak lancar berbicara bahasa Perancis.
c. Sunaryati tidak mungkin lancar berbicara bahasa Jerman.
d. Sunaryati mungkin lancar berbicara bahasa Jerman.

34. Semua pejabat tidak miskin. Semua mahasiswa tidak dapat dibohongi. Maka ....
a. Pejabat tidak dapat dibohongi.
b. Mahasiswa tidak miskin.
c. Pejabat dan mahasiswa tidak miskin dan tidak dapat di bohongi.
d. Tidak dapat ditarik kesimpulan.

35. Semua binatang adalah makhluk hidup. Semua makhluk hidup akan mati. Kera dalah binatang yang berekor. Tidak semua binatang yang berekor dapat memanjat. Jadi :
a. Kera dapat memanjat pohon.
b. Kera tidak dapat memanjat pohon.
c. Kera tidak mungkin akan mati.
d. Kera akan mati.

36. Semua dosen adalah sarjana. Sementara dosen adalah adalah ahli bahasa. Jadi :
a. Sementara ahli bahasa adalah sarjana
b. Sementara sarjana adalah dosen
c. Sementara ahli bahasa adalah dosen
d. Semua ahli bahasa adalah sarjana

37. Semua siswa SMA X pandai. Sebagian besar siswa SMA X berasal dari keluarga kaya. Jadi :
a. Semua asiswa yang pandai adalah siswa SMA X.
b. Sebagian besar siswa SMA X kaya dan pandai.
c. Sebagian besar siswa yang kaya dan pandai adalah siswa SMA X.
d. Sebagian siswa SMA X kaya dan kurang pandai.

38. Semua insinyur sipil pandai matematika. Sarwono bukan insinyur sipil. Jadi...
a. Sarwono tidak pandai dalam matematika
b. Sarwono adalah sarjana sastra
c. Tidak ada kesimpulan yang benar
d. Sarwono pandai dalam matematika

39. Olahragawan yang baik bersifat sportif dalam bertanding. Orang yang sportif belum tentu olahragawan. Abdullah Hasan adalah juara tinju kelas ringan. Abdullah Hasan adalah pegawai Bank Andalas. Seorang juara belum tentu sportif dalam bertanding. Jadi :
a. Abdullah Hasan mungkin bukan olahragawan yang baik
b. Abdullah Hasan bersifat sportif dalam bekerja
c. Bank Andalas mempunyai pegawai yang sportif
d. Abdullah Hasan bukan olahragawan yang baik

40. Semua ilmuwan selalu memiliki wawasan yang luas. Ilham seorang ilmuwan yang tidak suka membaca. Jadi :
a. Ilham seorang ilmuwan yang tidak suka memiliki wawasan luas.
b. Walaupun tidak suka membaca Ilham memiliki wawasan yang luas.
c. Semua ilmuwan tidak suka membaca.
d. Membaca tidak menambah wawasan seorang ilmuwan.




Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com, Cangkok.co.id, CV. Indragung, ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com, ptn-pts.org, indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id, lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net, dsb.
 
Latihan Psikotes - Hitung Cepat A

Latihan psikotes Hitung Cepat A merupakan bagian dari tes kemampuan kuantitatif khusus numerik. Tes ini ditujukan untuk mengukur kemampuan menghitung sekaligus kecermatan dan ketelitian seseorang, dalam memandang permasalahan secara terpadu (terintegrasi), sistematis, dan menyeluruh dari berbagai arah/sudut/segi/sisi.
Petunjuk Soal :
Hitunglah sesuai soal yang diberikan. Kemudian isilah kotak di belakang soal tersebut sesuai dengan hasil perhitungan anda. Kerjakan yang mudah terlebih dulu dengan cepat dan teliti. Waktu yang diberikan hanya 10 menit. Bila waktunya sudah 10 menit, segera berhenti. Selanjutnya silakan klik "Lihat Hasilnya (Kunci Jawaban)", dan anda akan mengetahui nilai/hasilnya, serta jawaban yang SALAH dan BENAR. (new) --- Selamat Berlatih ---

Silakan isi kotak2 di bawah ini dengan hasil perhitungan anda

  1.   8 + 1 + 5 =
  2.   10 x 2 x 3 =
  3.   1 - 1 x 1 - 1 =
  4.   4 x 5 : 1 - 3 =
  5.   3 x 3 : 3 + 21 =
  6.   100 x 10 : 100 - 9 =
  7.   16 x 2 : 8 - 4 =
  8.   (12 + 28 + 4 + 4) : 4 =
  9.   40 x 90 : 45 - 48 =
10.   0.125 x 8 + 3 =
11.   8 x 0.375 - 2 =
12.   (10 + 41 + 9) : 60 =
13.   7 x 14 : 49 + 9 =
14.   18 x 12 : 2 + 7 - 87 =
15.   4 x 9 + 29 - 7 =
16.   3 x 4 : 3 + 84 + 9 =
17.   (15 x 5 + 5 + 2) : 82 =
18.   1000 : 500 + 98 - 90 =
19.   (60 + 25 + 40 + 10) : 5 =
20.   80 : 40 + 60 - 7 =
21.   6 x 7 + 92 - 42 =
22.   (5 + 74 + 4 - 2) : 9 =
23.   99 x 9 : 99 - 8 =
24.   85 + 43 - 40 =
25.   160 : 16 + 20 - 30 =
26.   (3 x 7 + 7 + 4) : 4 =
27.   54 x 4 : 9 - 3 =
28.   8 x 9 + 14 - 39 =
29.   36 + 72 - 28 =
30.   10 + 8 x 0.875 =
31.   (8 x 2 + 2 + 10) : 4 =
32.   17 + 86 - 82 - 2 =
33.   6 x 7 : 6 + 17 + 20 =
34.   6 x 60 : 5 + 5 =
35.   490 : 49 + 65 - 75 =
36.   2 x 3 : 3 + 2 + 8 - 6 =
37.   8 x 9 : 9 + 8 + 4 - 2 =
38.   45 x 45 : 45 - 4 =
39.   8 x 7 + 14 + 5 =
40.   (20 + 70 + 80 + 40) : 42 =
41.   7 x 8 : 7 + 7 + 3 - 1 =
42.   40 + 19 - 15 - 5 =
43.   25 + 61 - 17 =
44.   16 x 5 : 10 - 4 =
45.   10 x 12 - 40 - 15 =
46.   82 x 2 : 41 - 8 =
47.   9 x 1 - 3 - 4 =
48.   3 x 2 x 2 x 0 - 67 + 82 =
49.   79 + 16 - 62 =
50.   5 x 10 + 30 - 18 =



Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com, Cangkok.co.id, CV. Indragung, ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com, ptn-pts.org, indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id, lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net, dsb.

Latihan Psikotes - Kemampuan Kuantitatif A (Deret Angka/Huruf)

Latihan psikotes Kemampuan Kuantitatif A (Deret Angka/Huruf) ini ditujukan untuk mengukur tingkat kecerdasan, kecermatan, sekaligus ketelitian seseorang, dalam memandang permasalahan secara terpadu (terintegrasi), sistematis, dan menyeluruh dari berbagai arah/sudut/segi/sisi.

Petunjuk Soal :
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk menyelesaikan deret pada masing-masing soal tersebut. Kemudian, kotak di depan nomor soal, diisi dengan huruf a, b, c, atau d sebagai pilihan jawaban anda. Kerjakan yang mudah terlebih dulu. Waktu yang diberikan adalah 20 menit. Bila waktunya sudah 20 menit, segera berhenti. Selanjutnya silakan klik "Lihat Hasilnya (Kunci Jawaban)", dan anda akan mengetahui nilai/hasilnya, serta jawaban yang SALAH dan BENAR. (new) --- Selamat Berlatih ---

Silakan isi kotak2 di bawah ini dengan huruf a, b, c, atau d

    (1)   1, 3, 5, 7, ...   (a) 8   (b) 9   (c) 10   (d) 11
    (2)   A, C, E, G, ...   (a) I   (b) J   (c) K   (d) L
    (3)   3, 5, 8, 12, ...   (a) 15   (b) 16   (c) 17   (d) 19
    (4)   A, D, H, M, ...   (a) S   (b) T   (c) O   (d) U
    (5)   B, G, K, N, ...   (a) S   (b) R   (c) Q   (d) P
    (6)   A, C, F, J, O, ...   (a) U   (b) V   (c) T   (d) R
    (7)   4, 9, 16, 25, 36, ...   (a) 64   (b) 81   (c) 49   (d) 100
    (8)   1, 2, 4, 8, 16, 32, ...   (a) 36   (b) 46   (c) 48   (d) 64
    (9)   18, 20, 24, 32, 48, ...   (a) 80   (b) 81   (c) 79   (d) 78
  (10)   9, 9, 9, 6, 9, 3, ... , ...   (a) 9,6   (b) 6,9   (c) 9,0   (d) 3,0
  (11)   2, 5, 3, 6, 4, 7, ... , ...   (a) 6,9   (b) 6,8   (c) 5,9   (d) 5,8
  (12)   15, 15, 14, 12, 9, 5, ...   (a) 0   (b) 1   (c) 2   (d) 3
  (13)   8, 9, 12, 17, 24, ... , ...   (a) 30   (b) 31   (c) 32   (d) 33
  (14)   A, E, D, E, H, E, ... , ...   (a) N,E   (b) M,E   (c) L,E   (d) K,E
  (15)   4, 5, 7, 10, 14, 19, 25, ...   (a) 28   (b) 30   (c) 32   (d) 34
  (16)   3, 8, 9, 16, 27, 24, ... , ...   (a) 81,32   (b) 36,32   (c) 81,34   (d) 36,34
  (17)   12, 23, 9, 20, 6, 17, ... , ...   (a) 3,14   (b) 3,15   (c) 4,14   (d) 4,15
  (18)   8, 12, 10, 15, 12, 18, ... , ...   (a) 13,19   (b) 19,20   (c) 14,21   (d) 15,23
  (19)   6, 13, 12, 26, 18, 39, ... , ...   (a) 24,48   (b) 25,52   (c) 24,52   (d) 25,60
  (20)   C, F, E, H, G, J, I, L, ... , ...   (a) M,N   (b) K,N   (c) L,M   (d) P,K
  (21)   60, 62, 50, 52, 40, 42, ... , ...   (a) 31, 32   (b) 21,22   (c) 30,32   (d) 20,22
  (22)   16, 35, 14, 30, 12, 25, ... , ...   (a) 8,15   (b) 8,20   (c) 10,15   (d) 10,20
  (23)   100, 12, 70, 24, 40, 36, ... , ...   (a) 20,48   (b) 10,46   (c) 20,46   (d) 10,48
  (24)   5, 7, 10, 12, 15, 17, 20, ... , ...   (a) 23,25   (b) 22,25   (c) 22,26   (d) 23,26
  (25)   6, 9, 13, 16, 20, 23, 27, ... , ...   (a) 29,34   (b) 30,33   (c) 31,35   (d) 30,34
  (26)   1, 2, 9, 3, 4, 9, 5, 6, 9, ... , ...   (a) 8,9   (b) 7,8   (c) 7,10   (d) 8,10
  (27)   3, 5, 13, 4, 6, 14, 5, 7, 15, ... , ...   (a) 8,9   (b) 6,17   (c) 8,16   (d) 6,8
  (28)   6, 8, 10, 14, 18, 26, 34, 50, ... , ...   (a) 66,82   (b) 66,98   (c) 74,102   (d) 74,88
  (29)   D, E, F, I, J, K, N, O, P, ... , ... , ...   (a) T,U,V   (b) Q,R,S   (c) V,W,X   (d) S,T,U
  (30)   2, 2, 4, 3, 3, 5, 4, 4, 6, ... , ... , ...   (a) 4,4,7   (b) 5,5,7   (c) 4,4,8   (d) 5,5,8
  (31)   8, 4, 8, 6, 4, 6, 4, 4, 4, ... , ... , ...   (a) 3,4,3   (b) 2,4,2   (c) 4,2,4   (d) 1,4,1
  (32)   4, 7, 10, 14, 18, 23, 28, 34, 40, ..., ...   (a) 46,52   (b) 46,53   (c) 47,54   (d) 47,55
  (33)   B,C,D,P,C,D,E,Q,D,E,F,R,..,..,..,..   (a) F,G,H,S   (b) E,F,G,S   (c) F,G,H,T   (d) E,F,G,T
  (34)   D,D,B,B,G,G,E,E,J,J,H,H,.. ,.. ,..,..   (a) K,K,L,L   (b) N,N,K,K   (c) M,M,K,K   (d) M,M,L,L
  (35)   C,C,D,C,H,H,I,H,M,M,N,M,..,..,..,..   (a) P,Q,P,R   (b) P,P,Q,P   (c) S,S,R,S   (d) R,R,S,R
  (36)   1, 2, 4, 6, 7, 10, 10, 14, 13, 18, ... , ...   (a) 17,20   (b) 16,22   (c) 20,24   (d) 19,22
  (37)   6, 7, 8, 6, 7, 8, 9, 6, 7, 8, 9, 10, ... , ...   (a) 6,7   (b) 11,12   (c) 8,9   (d) 10,11
  (38)   43, 5, 9, 42, 6, 11, 41, 7, 13,...,...,...   (a) 40,8,15   (b) 40,9,14   (c) 40,9,15   (d) 39,8,14
  (39)   14, 12, 14, 12, 11, 9, 11, 9, 8, 6, 8, 6, ... , ...   (a) 4,2   (b) 5,2   (c) 5,3   (d) 4,1
  (40)   0,1,2,3,4,4,6,9,8,9,16,16,..,..,..   (a) 12,25,32   (b) 12,25,30   (c) 17,26,33   (d) 18,27,34



Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com, Cangkok.co.id, CV. Indragung, ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com, ptn-pts.org, indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id, lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net, dsb.

Tips & Trik Mengerjakan Psikotes Gambar Wartegg


Tes menggambar ini (wartegg) tidak memerlukan kemampuan menggambar, melainkan hal ini hanya suatu cara bagi seorang penguji/psikolog untuk mengetahui kepribadian anda dari cara menggambar dan apa yang anda gambar. Berikut Rahasianya :


Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi gambar yang terdiri dari 8 gambar, 4 diantaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan empat lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Yang perlu anda ingat adalah untuk garis lengkung sebaiknya anda menggambar benda hidup dan untuk garis lurus yang kaku sebaiknya anda menggambar benda mati. Jika anda menggambar terbalik, misal garis lurus digambar dengan bunga, hewan dan sebagainya atau garis lengkung digambar dengan mobil, mesin dan sebagainya, hal ini menandakan “ada yang salah” dengan jiwa atau kepribadian anda.

Selanjutnya dari cara menggambar pun bisa kelihatan kepribadian seseorang misal : jika saat mengambar anda terlalu sering menghapus atau kotor menandakan bahwa anda adalah orang yang peragu atau tidak terencana dan jika anda menggambar terlalu kuat untuk garis yang seharusnya lembut berarti anda termasuk orang yang keras kepala.

Apa yang anda gambarpun juga menunjukan kepribadian atau kemampuan IQ anda. Jika anda menggambar sesuatu yang “biasa saja dan umum” tentu penilaian tingkat kecerdasannya akan berbeda dibanding jika anda menggambar “sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan berwawasan”

Namun demikian, tes psiko hanyalah merupakan suatu alat buatan manusia untuk mengetahui kepribadian seseorang secara umum saja. Kesimpulan yang dihasilkannya boleh jadi berbeda dengan kepribadian yang sesungguhnya. Hal ini diakui oleh para psikolog sendiri bahwa tidak ada satu pun tes di jagad raya ini yang benar-benar akurat dapat menilai kemampuan dan kepribadian seseorang.

Isi dari masing2 gambar :
gbr 1. berupa titik ditengah kotak : ini menyangkut hal2 yg berhubungan dengan penyesuaian diri yaitu bagaimana seseorang menempatkan diri dlm lingkungan
gbr 2. berupa ~ tp berada di kotak sebelah kiri : menunjukkan fleksibilitas perasaan.
gbr 3. berupa 3 garis horisontal dr pendek, sedang tinggi sejajar: mengukur hasrat untuk maju/ ambisi
gbr 4. berupa kotak kecil di sebelah kanan : mengukur bagaimana seseorang mengatasi kesulitan
gbr 5. seperti huruf T tp miring (susah gambarin nya) : mengukur bagaimana cara bertindak.
gbr 6. berupa garis horisontal & vertikal : mengukur cara berpikir / analisa & sintesa
gbr 7. berupa titik2 : menyangkut kehidupan dan perasaan ( apakah sudah stabil, kekanakan)
gbr 8. berupa lengkungan : mengenai kehidupan sosial/ hubungan social



contoh soal psikotest menggambar pohon

contoh soal psikotes menggambar pohonbiasanya di setiap kita mengikuti seleksi masuk entah di cpns, perusahaan maupun bank , biasanya ada psikotess untuk menggambar suatu objek, bisa berupa pohon yang berkayu, manusia yang sedang melakukan aktifitas, maupun gambar rumah. berikut tips dan apa yang sebaiknya dilakukan pada saat anda mengikuti  test menggambar pohon, rumah maupun manusia.
Biasanya akan ada perintah dari Hrd, atau lembaga konsultan psikolog : Gambarlah pohon yang mempunyai kayu atau berkayu, dan biasanya ada perintah awal yaitu gambar pohon yang boleh digambar dan gambar pohon yang tidak boleh di gambar. Contoh gambar pohon yang tidak boleh digambar adalah : gambar pohon beringin, pohon kelap, pohon pisang dan pohon bambu.
untuk soal psikotes menggambar, adalah mengenai kelengkapan dan ketelitian , itu kunci dalam tes menggambar ini, seberapa jauh anda mempunyai permikiran terhadapa sesusatu hal apakan bisa menyeluruh apa tidak. Sebaiknya dalam tes menggambar ini, anda mengambar tanaman atau pohon yang mempunyai daun banyak, kayu atau ranting, buah, atau bunga dan akar. Pada setiap tes menggambar pohon yang dan tentunya bagi para pembaca sudah mempunyai gambaran , kira-kira pohon apa yang akan anda gambar, bantuan soal psikotes untuk mengambar pohon adalah, anda bisa menggambar pohon nangka, mannga, durian, jambu, dll, ini semua tergantung dari selera anda, yang dirasa gambar pohon mana yang mudah untuk digambar.
Untuk tips psikotes yang isinya contoh-contoh tes psikotes mengambar pohon , biasanya anda akan diberi kertas ukuran A4 putih pada lembar kertas putih tersebut anda disuruh untuk menggambar pohon dan memberi judul atau nama pohon apa yang anda gambar, semisal pohon nangka, tulisa jasa nama pohonnya pohon nangka, disamping itu juga ada soal psikotes matematika , dari beberapa soal tersebut adalah digunakan untuk menilai iq dan eq dari peserta tes psikotes tersebut. Dibawah ini ada gambar sketsa pohon yang siapa tau bisa memberi gambaran kepada anda, mengenai psikotes menggambar ini.
menggambar pohon

contoh soal psikotest menggambar pohon
Mengenai PSIKOTES pohon dan Manusia !!!!? teman saya kasih tau kalau saat gambar pohon Kedua, saat menggambar manusia, sebenarnya yang digambar itu kita dimasa yang berorientasi pada otak kiri. Dalam survei-survei, dahan-dahan digambar oleh orang yang logis dan saat Pohon Beringin tidak boleh di gambar?! contoh soal psikotes menggambar pohon. Dari gambar pohon dikanan ini , masih ada sedikit kekuranngannya, kira-kira anda tahu tidak, aspek kekurangan ini??? , nantinya yang akan di cek oleh bagian HRD , atau lembaga konsultan psikolog, yang melihat anda kurang mendetail dan menyeluruh.


Psikotes Koran Pauli Kraepelin

Tes Koran Pauli Kraepelin

Tes skala kematangan adalah sebuah tes psikologi yang mengukur tingkat kedewasaan (kematangan sikap) seseorang dalam bertindak terhadap situasi tertentu dalam ilmu tes koran pauli kraepelin. Tujuan dari tes wartegg ini adalah mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function tes koran pauli kraepelin.
Tes Pauli Krapelin dikembangkan pertamakali oleh seorang psikiater bernama Emil Kraepelin.
Kraepelin
pada mulanya menciptakan alat tes yang digunakan sebagai alat bantu untuk mendiagnosa gangguan otak yaitu alzheimer dan dementia. Selanjutnya, pada tahun 1938 Prof. Dr. Richard Pauli bersama Dr. Wilhelm Arnold dan Prof. Dr. Vanmethod memperbaharui tes Kraeplin sehingga dapat distandarisasikan dan dapat pula dipakai untuk mendapatkan data tentang kepribadian. Saat ini tes tersebut dikenal dengan istilah Tes Pauli-Kraepelin. Untuk dapat mengerjakan soal psikotes pauli maupun soal psikotes lainnya dengan baik dan lulus psikotes, Ikutilah panduan dan tips psikotes yang kami berikan.
Adapun tujuan dari tes pauli-kraepelin ini adalah untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu :
* Aspek keuletan (daya tahan)
* Aspek kemauan atau kehendak individu
* Aspek Emosi
* Aspek penyesuaian diri
* Aspek stabilitas diri
Dalam tes ini, sebenarnya anda hanya diminta untuk mengerjakan hitungan sederhana. Yaitu menjumlahkan deretan angka-angka. Namun yang menjadi masalah adalah jumlah deretan angka yang diberikan sangat banyak. Yaitu sebesar lembaran koran. Sehingga tes yang juga dikenal dengan istilah “Tes Koran” ini menuntut konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi dan daya tahan yang prima. Semakin banyak kesalahan yang anda buat, menunjukkan anda orang yang tidak teliti, tidak cermat, tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan yang cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan.
Saran saya dalam tes kraepelin:
1.Konsentrasi pada lembar jawaban sendiri,jangan terpengaruh dengan peserta ujian yang lain,walaupun mereka telah mengerjakan dengan sangat cepat,karena belum tentu mereka lebih teliti.
2.Cermat dan teliti
3.Buatlah dan pertahankan Ritme pengerjaan (jika anda sudah mendapatkan ritmenya,maka akan terasa lebih mudah)

semoga bermanfaat..
 Contoh Tes Koran Pauli Kraepelin
Jumlahkan deret angka-angka berikut (diatas dan dibawahnya) dan tulislah jawabannya diantara kedua angka yang anda jumlahkan.
pauli kraepelin Soal Psikotes Koran Pauli Kraepelin
Keterangan : Pada contoh diatas, angka yang dicetak tebal adalah jawaban penjumlahan dari dua bilangan yang berdekatan (yang diatas dan dibawahnya). 1+9 = 0 ; 9+7= 6 dan seterusnya. Jika hasil penjumlahan lebih dari dua digit, maka ditulis digit terakhirnya saja. Misal 7+6= 13 (ditulis angka 3 saja), tetapi tetap dengarkan instruksi dari pengarah, apakah hanya digit terakhir saja yang ditulis atau 2 digit yang ditulis. Soal Psikotes Koran Pauli Kraepelin



TES PAPI KOSTICK (PERSEPTUAL AND PREFERENCE INVENTORY TEST)

 


SEJARAH

Tes PAPI Kostik di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts, Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotest.

Di Indonesia diperkenalkan sekitar tahun 1980 dan berkembang dengan cepat menjelang akhir 1990-an yang berbentuk Self report inventory. PAPI sekarang digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di dunia. Tersedia dalam 25 bahasa, dapat dikerjakan secara online, serta CD-Rom installable. Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai profile individu baik dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.

Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).

Tes Papi Kostick saat ini sering digunakan dalam lingkup HRD di suatu perusahaan / organisasi. Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai profile individu baik dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.

LANDASAN TEORI
Not a full personality (mengukur role dan need semata-mata dalam kaitannya dengan situasi kerja, sempadan kepribadian dalam situasi kerja Mengacu pada dimensi temperamen dari Thurstone (1953); pikiran Edwards (1959) dan Schulz (1960); berakar pada konsep Murray (1938). Dasar pemikiran untuk desain dan formulasi PAPI sebagai suatu asesmen yang mengukur kecenderungan (Need/ Kebutuhan) dan persepsi (Role/Peran) adalah didasarkan pada teori needs-press Murray.PAPI mengeksplor dimensi kepribadian yang luas. Dimensi-dimensi ini dipisahkan ke dalam skala Role dan Need.Sedangkan dalam keterkaitannya teori Murray dengan PAPI adalah Skala Role PAPI mengukur persepsi individu terhadap dirinya dalam lingkungan kerja dan memperhatikan area-area seperti kepemimpinan, perencanaan integratif dan gaya pekerjaan (perhatian terhadap detil).Skala Need memperkirakan kecenderungan mendalam yang tidak bisa dipisahkan dari perilaku individu seperti kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok, kebutuhan untuk diperhatikan dan kebutuhan untuk didukung.

Henry Murray
(1938) yang justru lebih banyak dapat bermanfaat dalam penelitian kepribadian manusia. “Needs” didefinisikan sebagai tujuan manusia dan dorongan dasar (desires); “traits” didefinisikan kebiasaan pola pikir manusia, pengaruh (affect), dan tingkah laku (behavior). “Traits” menjawab pertanyaan “bagaimana” manusia bertingkah laku; “needs” menjawab pertanyaan “mengapa”. Karena itu, “traits” dan “needs” menggambarkan dua aspek fundamental yang berbeda dari kepribadian, yang semestinya keduanya tidak dipisahkan ketika kita hendak mengetahui kepribadian manusia secara komprehensif (Sanz et.al, 2006).

ASPEK YANG DIUNGKAP TES PAPI KOSTICK

PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu ; Pengukuran kebutuhan (needs) dan pengukuran persepsi (roles), yaitu persepsi keadaan individu di tempat kerja. PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing – masing mewakili need dan role tertentu.

Aspek-aspek itu adalah sebagai berikut:


a. Work Direction:

  1. Need to finish task (N) 
  2. Hard intense worked (G)
  3. Need to achieve (A)
b. Leadership:
  1. Leadership role (L) 
  2. Need to control others (P)
  3. Ease in decision making (I)
c. Activity:
  1. Pace (T) 
  2. Vigorous type (V)
d. Social Nature:
  1. Need for closeness and affection (O) 
  2. Need to belong to groups (B)
  3. Social extension (S)
  4. Need to be noticed (X)
e. Work Style:
  1. Organized type (C) 
  2. Interest in working with details (D)
  3. Theoretical type (R)
f. Temperament:
  1. Need for change (Z) 
  2. Emotional resistant (E)
  3. Need to be forceful (K)
g. Followership:
  1. Need to support authority (F) 
  2. Need for rules and supervision (W)
NORMA ALAT TES
L = PERAN – PEMIMPIN (Leadership Role)

  • Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya. 
  • Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja
P = KEBUTUHAN – MENGATUR ORANG LAIN (Need to Control Others)
  • Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang bertanggung jawab. 
  • Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang lain.
I = PERAN – MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making)
  • Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan 
  • Skor 3-4 : berhati hati membuat keputusan
  • Skor 5-7 : berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
  • Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan
F = KEBUTUHAN – MEMBANTU ATASAN (Need to Support Authority)
  • Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu , kemungkinan bantuannya bersifat politis 
  • Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan
  • Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri
  • Skor < 2 : cenderung egois , kemungkinan bisa memberontak
W = KEBUTUHAN MENGIKUTI ATURAN DAN PENGAWASAN (Need for Rules and Supervision)
  • Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri 
  • Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya
  • Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas
T = PERAN SIBUK (Pace)
  • Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri 
  • Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental
V = PERAN PENUH SEMANGAT (Vigorous Type)
  • Skor < 5 : cenderung pasif 
  • Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif
R = PERAN ORANG YANG TEORITIS (Theoretical Type)
  • Skor 0-4 : kurang perhatian , bersifat praktis 
  • Skor 5-9 : nilai nilai penalaran tergolong tinggi
D = PERAN BEKERJA DENGAN HAL – HAL RINCI (Interest in Working With Details)
  • Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan , tetapi tidak berminat bekerja detail 
  • Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail
C = PERAN MENGATUR (Organized Type)
  • Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur 
  • Skor 3-5 : teratur tetapi tidak tergolong fleksibel
  • Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku
X = KEBUTUHAN UNTUK DIPERHATIKAN (Need to be Noticed)
  • Skor < 2 : cenderung pemalu 
  • Skor 2-3 : rendah hati, tulus
  • Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
  • Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata
B = KEBUTUHAN DITERIMA DALAM KELOMPOK (Need to Belong to Groups)
  • Skor 0-3 : selektif 
  • Skor 4-5 : butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
  • Skor 6-9 : butuh disukai dan diakui , mudah dipengaruhi
O = KEBUTUHAN KEDEKATAN DAN KASIH SAYANG (Need for Closeness and Affection)
  • Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan 
  • Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan , tapi tidak terlalu tergantung
  • Skor 5-9 : sangat tergantung , butuh penerimaan diri
S = PERAN HUBUNGAN SOSIAL (Social Extension)
  • Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan social , kurang percaya pada orang lain
  • Skor 6-9 : kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka interaksi social
N = KEBUTUHAN MENYELESAIKAN TUGAS SECARA MANDIRI (Need to Finish Task)
  • Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan 
  • Skor 3-4 : berhati hati atau ragu dalam bekerja
  • Skor 4-6 : cukup bertanggung jawab pada pekerjaan
  • Skor 6-9 : tekun , tanggung jawab tinggi
A = KEBUTUHAN BERPRESTASI (Need to Achieve)
  • Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan , kepuasan dalam suatu pekerjaan , tidak ada usaha lebih 
  • Skor 6-9 : tujuan jelas , kubutuhan sukses dan ambisi tinggi
G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked)
  • Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja , bukan hasil optimal
  • Skor 4-7 : kemauan bekerja keras tinggi
Z = KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH (Need for Change)
  • Skor 0-2 : tidak suka berubah 
  • Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan
  • Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri
  • Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif , berfikir jauh kedepan
  • Skor 8-9 : mudah gelisah , frustasi , karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis
K = KEBUTUHAN UNTUK AGRESIF (Need to be Forceful)
  • Skor 0-2 : menhindari masalah , menulak , untuk mengenali situasi sebagai masalah 
  • Skor 3-4 : suka lingkungan tanang , menghindari konflik
  • Skor 5 : keras kepala
  • Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan kerja , dorongan semangat bersaing
  • Skor 8-9 :agresif, cendering defensive
E = PERAN PENGENDALIAN EMOSI (Emotional Resistant)
  • Skor < 2 : terbuka , cepat bereaksi , tidak normative 
  • Skor 2-3 : terbuka
  • Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang ,mampu mengendalikan
  • Skor > 6: sangat normative , kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan
PENYAJIAN ALAT TES PAPI KOSTICK

a. Waktu

Dalam pelaksanaan Papi Costick Test secara tertulis tidak ada batasan waktu yang diberikan. Durasi pengerjaan test bergantung pada kecepatan testee dalam menjawab semua pernyataan yang tersedia. Namun pada umumnya testee dapat menyelesaikan menjawab semua peryataan pada tes ini dalam waktu dalam hal inikurang dari 35 menit sampai dengan 45 menit.

b. Materi Test


Buku soal Papi Costick’s Test

  • 1 lembar Jawaban Papi Costick’s Test 
  • 1 Lembar psikogram Papi Costick’s test
  • 1 Buku norma Papi Costick’s Test
c. Alat Test
  • Stopwatch
d. Instruksi Alat Test

Ada 90 pasang pernyataan, pilihlah salah satu dari setiap pasangan pernyataan tersebut yang Anda anggap paling dekat menggambarkan diri saudara. Bila tidak satupun dari sebuah pasangan pernyataan yang cocok, pilihlah yang saudara anggap benar.

Lingkarilah tanda panah pada setiap pernyataan yang saudara pilih pada lembar jawaban yang tersedia.

Contoh :


a. Saya adalah pekerja keras
b. Saya tidak mudah murung

Dalam hal ini, Anda melingkari tanda anak panah “a” (Horizontal), karena pernyataan “a” merupakan gambaran diri Anda. Tetapi jika pernyataan “b” (diagonal) lebih sesuai dengan diri anda, maka lingkarilah tanda anak panah pada pernyataan “b”.

Kerjakanlah secepat mungkin dan pilihlah hanya satu pernyataan dari tiap pasang.

e. Pelaksanaan Tes

Tester membagikan 1 buku soal dan lembar jawaban pada testee. Tester meminta testee mengisi kolom identitas pada kolom yang tersedia pada lembar jawaban. Tester memberikan instruksi tata cara pelaksanaan Papi Costick’s Test pada testee.

Kemudian testee diberi kesempatan bertanya pada tester. Dan jika tidak ada pertanyaan, tester memberikan instruksi mulai mengerjakan Papi Costick’s Test sambil mengaktifkan stopwatch.

Setelah tes selesai, testee diminta mengecek kembali jawabannya dan cara menjawabnya.

PROSEDUR SKORING

Menghitung skor peran, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari, baik yang horizontal maupun vertical sesuai dengan arah tanda panah.

Menuliskan jumlah skor pada masing – masing kotak skor dibawah huruf G, L, I, T, V, S, R, D, C, E yang telah tersedia pada lembar jawab.

Menghitung jumlah skor pada seluruh kotak skor peran secara horizontal, dan jumlah skor harus 45.

Menghitung skor “kebutuhan” yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari baik yang horizontal maupun yang vertical sesuai dengan arah tanda panah.

Menjumlahkan jumlah skor pada masing – masing kotak dibawah huruf N, A, P, X, B, O, Z, K, F, W yang telah tersedia pada lembar jawaban.

Mengitung jumlah skor pada seluruh kotak skor kebutuhan secara vertical, dan jumlah skor harus 45.

Memindahkan setiap skor pada lembar jawaban ke lembar scoring sesuai dengan setiap huruf pada aspek “peran” dan “kebutuhan” dengan cara melingkari angka di dalam lingkaran.

Membuat garis penghubung antara angka yang satu dengan angka lainnya sehingga terbentuklah sebuah diagram pada lembar psikogram yang telah tersedia.

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN TES PAPI KOSTICK


A. KelebihanTest PAPI KOSTICK


PAPI menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang setara. Sangat sulit untuk melakukan faking/ manipulasi. Item-item pendek, ringkas, Interpretasi logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester maupun testee.

Sangat berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan administration styles dan dapat digunakan 2 orang/ lebih untuk mengetahui hubungan atasan bawahan dan mengembangkan solusi interpersonal.

Laporan hasil tes disampaikan dalam bentuk visual (berupa cakram). Laporan ini akan memudahkan pengguna (user) mengenali potensi dirinya secara komprehesif, namun tetap mudah dipahami.

Hasil analisa menghasilkan dinamika kepribadian seseorang yang telah dipengaruhi situasi kerja sekitarnya, yang merupakan gambaran kepribadian keseluruhan dan tidak terpisah -pisah, serta menjadi satu dinamika kepribadian yang utuh.

Mengukur personality traits, tes ini juga mengukur psychological needs.

B. Kekurangan Tes Papi Kostick

Cara pengskoringnya butuh ketelitian serta kejelian. Ada kemungkinan orang bosan mengerjakan , karena adanya pernyataan yang di ulang – ulang. Lembar jawaban sedikit membingungkan.
 

TES RORSCHACH

 


Latar Belakang dan Sejarah Tes Rorschach
Pertama kali teknik ini dipublikasikan secara resmi tahun 1921 oleh Hermann Rorschach dalam monografnya Psychodiagnostik. Dalam monografnya Hermann Rorschach mengemukakan bercak tinta yang terpilih, temuan diagnostiknya, dan landasan teori dari temuannya.
Hermann Rorschach dilahirkan di Zurich, swiss pada tanggal 8 Nopember 1884. Ayahnya seorang guru menggambar. Pada mulanya Rorschach mendalami ilmu pengetahuan alam di sekolahnya, tetapi kematian ayahnya dalam usia muda telah merubah pendiriannya. Dia mulai tertarik pada bidang kedokteran dan belajar di Nuenberg, Zurich, Berne, dan Berlin.
Pengalaman praktisnya di bidang psikiatris diperoleh dari beberapa rumah sakit tempat dia bekerja. Hermann Rorschach adalah seorang dengan pribadi yang menarik, fleksibel, mudah menyesuaikan diri, dan sangat berbakat untuk instrokpeksi dan sintesis. Emosinya yang matang, hangat dan menyenangkan dan di kombinasi dengan kecerdasan yang mencapai tingkat jenius, membuatnya menjadi psikiater yang ternama.
Selama 10 tahun bekerja di beberapa rumah sakit Rorschach terus mengadakan penelitian dengan menggunakan bercak tinta, bidang yang diminatinya sejak dia lulus dari sekolah kedokteran. Hasil dari penelitiannya itu kemudian ditulis dalam sebuah monograph dengan judul Psychodiagnostik yang terbit pada tahun 1921.
Eksperimen Hermann Rorschach
Dalam psychodiagnostic tersebut Rorschach menulis bahwa dia telah menyeleksi satu seri bercak tinta yang terdiri dari 10 kartu dari beribu-ribu kartu yang telah dicobakan. Tidak semua pola yang dibuat dapat diuji cobakan, paling tidak harus memenuhi 2 persyaratan, yaitu:
  • Bentuk gambar tersebut relatif simpel.Distribusi 
  • bercak harus memenuhi persyaratan komposisi tertentu.
Subjek eksperimen Rorschach sebagian besar memang adalah para penyandang masalah kejiwaan. Tetapi Rorschach juga menggunakan subjek orang-orang normal, baik yang berpendidikan maupun tidak berpendidikan.
Menurut Klopfer (1962) tekniik bercak tinta yang disusun oleh Rorschach merupakan titik puncak keberhasilan dari peneliian-penelitian yang menggunakan bercak tinta selama 20 tahun di Eropa dan Amerika. Rorschach berhasil menerobos aspek-aspek yang belum pernah dijangkau oleh peneliti-peneliti lain. Kalau ahli-ahli sebelumnya kebanyakan hanya menganalisa bercak tinta dari segi isi dari respon subjek saja, dan mengatakan bahwa bercak tinta yang diberikannya itu adalah tes imajinasi, tetapi menurut Rorschach dalam membuat interpretasi terhadap bercak tinta itu sebenarnya fungsi imajinasi hanya sedikit. Yang paling berperan adalah fungsi persepsi (Rorschach, 1981).
Rorschach lebih menekankan untuk memahami bagaimana seseorang menghayati sesuatu, kurang mementingkan apa isi penghayatannya. Kalau ada orang yang mengalami ketakutan, atau kecemasan, bukan isi ketakutan atau kecemasan itu yang dilihat, tetapi bagaimana dia mengahayati kecemasan itu sebagai suatu gejala psikologis, bagaimana hubungannya dengan fungsi-fungsi psikologis yang lain.
Bruno Klopfer mengembangkan tes Rorschach. Pada tahun 1934 telah mengembangkan ide-ide Rorschach dalam kelompok studinya. Pada tahun 1936 Klopfer dkk mendirikan Rorschach Institute sebagai lembaga melatih para para ahli untuk menggunakan tes Rorschach. Pada tahun 1948 Rorschach Institute berubah menjadi The Society for Projective Technique, yang menerbitkan TAT (Thematic Apperception Test) dan tes proyektif lainnya.
Selain itu banyak alat tes yang juga menggunakan teknik bercak tinta, yang dikembangkan untuk menutupi kelemahan-kelemahan tes Rorschach, seperti misalnya :
  1. Bero yang dirancang sebagai tes Rorschach untuk anak-anak 
  2. Zullinger Test (Z – test) dirancang dengan menggunakan 3 kartu bercak tinta yang lebih kompleks 
  3. Group Rorschach, yaitu pelaksanaan administrasi tes Rorschach secara klasikal, pertama kali di rintis oleh Harrower dan Steiner dengan memproyeksikan bercak tinta menggunakan tinta lewat slide. Juga di kembangkan jawaban yang multiple choice 
  4. Holtzman Ink Blot Technique, dirancang oleh Holtzman untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan metodologi dan tes Rorschach 
  5. Piotrowski’s Automated Rorschach (PAR), dirancang oleh Piotrowski pada tahun 1974 dengan menggunakan computer untuk skoring dan intepretasinya.
Penerapan tes Rorschach sebagian besar di bidang klinis, baik di rumah sakit maupun di klinik psikiatris dan psikologis. Tetapi tes Rorschach juga bisa menjadi terapi, ada testi yang mengatakan ketika selesai menjalani tes ini testi merasa lega dan hilang beban pikiran dan emosionalnya.
Teknik Rorschach juga banyak digunakan di luar bidang klinis. Misalnya di bidang militer dan industri, tes Rorschach banyak digunakan sebagai alat seleksi. termasuk pengguna tes Rorschach secara kelompok (Williams & Kellman, 1962).
Cara membuat bercak tinta dalam Tes Rorschach:
Tinta ditumpahkan di sehelai kertas, lalu kertas dilipat, tinta kemudian menyebar di kertas. Tidak semua figur dapat digunakan, hanya yang memenuhi kondisi tertentu yang dapat dipakai. Pertama, bentuknya harus relatif simpel, yang kompleks malah menyulitkan komputasi faktor-faktornya. Selanjutnya, bercak tersebut tidak boleh sugestif. Setiap figur yang memenuhi persyaratan, harus diujicobakan sebelum digunakan sebagai alat tes.
Standarisasi Alat Tes
•           Alat tes ini distandardisasi dengan populasi pasien RS tempat Hermann menjabat sebagai kepala psikiater, ini merupakan hasil kerja 10 tahun riset dan eksplorasi.
•           Terpilihlah 10 kartu dari ribuan bercak percobaan.
Perkembangan riset sebelumnya
  • Telah banyak peneliti sebelumnya yang tertarik melakukan investigasi tentang bercak tinta. Tes Rorscach merupakan titik puncak dari 20 tahun eksperimen dengan bercak tinta di Eropa dan Amerika. 
  • Justinus Kerner bekerja di labor Tübingen Jerman. Dia secara tidak sengaja menyadari banyak hal yang bisa dilihat pada bercak tinta. Ia tidak menyadari adanya kemungkinan hubungan persepsi bercak ini dengan diagnosa kepribadian. 
  • 1895 Alfred Binet mengemukakan adanya kemungkinan bercak tinta dapat digunakan untuk menginvestigasi imajinasi visual dalam studi trait kepribadian. 
  • Setahun kemudian Dearborn mempublikasikan artikel tentang bagaimana membuat tinta hitam putih dan berwarna dan menggunakan tinta dalam psikologi eksperimental. 
  • Tahun 1910 Whipple yang pertama kali menstandardisasi tes bercak tinta. 
  • Dekade berikutnya FC Bartlett menggunakan bercak tinta sebagai alat tes persepsi dan imajinasi, dan disimpulkannya bahwa tinta dapat mengungkap minat dan mungkin pekerjaan responden. 
  • 1917 Cicely Parsons berhasil menemukan bahwa perbedaan respon terhadap bercak tinta dimungkinkan oleh adanya perbedaan individual.
Perkembangan instrument Tes Rorschach
  • Publikasi Ro pertama kali tahun 1921, dan tahun 1922 Ro meninggal (lahir 1884). 
  • Tahun 1924 publikasi pertama metode Ro muncul di Inggris yang merupakan terjemah dari paper yang ditulis oleh Ro dan co-workernya Oberholzer. 
  • David Levy yang ditraining oleh Oberholzer mengenalkan metode Ro di AS. 
  • Samuel Beck, terpengaruh oleh Levy dan juga diajari Oberholzer adalah orang AS I yang mempublikasikan material Ro. 
  • Hertz selanjutnya mengeksplorasi aspek metodologis dari Ro.
Kartu-kartu Dalam Tes Rorschach
           Dalam Administrasi Tes Rorschach terdapat sepuluh kartu yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
  1. Kartu achromatik. Kelompok kartu ini hanya mempunyai warna hitam, putih dan abu-abu, yaitu kartu I, IV, V, VI, dan VII 
  2. Kartu chromatic. Kelompok kartu kromatik mempunyai aneka warna lain, misalnya merah, biru hijau dan sebagainya, yaitu kartu II, III, VIII, IX, dan X.
Penyajian Tes Rorschach
Penyajian tes Rorschach dibagi dalam empat tahapan, yaitu:
  1. Performance Proper (PP). 
  2. Inquiry. 
  3. Analogy. 
  4. Testing the Limits.
SKORING
Tujuan dari skoring dalam tes Rorschach tidak lain adalah: 
  • Untuk engelompokkan bahan dari hasil tes Rorschach ke dalam aspek-aspek tertentu, agar dapat diinterpretasi. 
  • Untuk merubah jawaban yang masih bersifat kualitatif menjadi bahan kuantitatif. 
  • Sebagai sarana komunikasi antara ahli satu dengan lainnya.
Pada prinsipnya skoring yang dimaksudkan disini adalah merupakan suatu proses pengelompokkan jawaban subjek ke dalam 5 kategori skoring yaitu:
  • Location: yaitu pada bagian mana subjek melihat konsepnya itu dalam bercak. 
  • Determinant: yaitu bagaimana konsep itu dilihat subjek, atau aspek apa yang digunakan subjek untuk memberikan jawabannya itu. 
  • Content : yaitu apa isi jawaban subjek tersebut. 
  • Popular-Original (P-O) : yaitu apakah jawaban subjek itu merupakan konsep yang sering dilihat orang lain ataukah tidak 
  • Form Level Rating (FLR) : yaitu bagaimana ketepatan konsep tersebut dengan bercaknya serta bagaimana kualitasnya.
SKORING LOCATION
a.    Jawaban Whole: Jawaban ini terdiri dari skor W (Whole) ,W (Whole-cut), DW (Confabulatory whole).
  • Skor W (whole): Skor ini diberikan bila subjek menggunakan seluruh bercak sebagai dasar untuk memberikan jawabannya. 
  • Skor W-cut (whole cut): Skor ini diberikan bila subjek menggunakan paling tidak dua pertiga dari bercak. Subjek tidak bermaksud menggunakan seluruh bercak. Ada sedikit bagian yang dihilangkan karena tidak sesuai dengan konsepnya. 
  • Skor DW atau dW (Confabulatory whole): Skor DW diberikan apabila subjek mengguanakn suatu detail kemudian digeneralisasikan pada seluruh bercak.
b.    Jawaban Large Usual Detail (Skor D): Skor D diberikan apabila subjek menggunakan bagian yang besar dari bercak yang sudah biasa digunakan oleh orang lain. Bagian mudah dibedakan dengan bagian yang lain karena color, shading atau space. Untuk mengetahui mana bagian yang diskor D atau diskor yang lain, dilaksanakan dengan melihat pada tabel lokasi yang sudah ada pada lampiran.
  • Jawaban Small Usual Detail (Skor d): Skor ‘d’ diberikan pada penggunaan bercak yang relatif kecil, tetapi mudah dilihat dengan adanya color, shading atau space. Untuk menentukan skor ini juga perlu melihat tabel lokasi. 
  • Jawaban Un-usual Detail (Skor Dd): Jawaban un-usual detail adalah jawaban yang tidak merupakan jawaban whole(W), tidak ada dalam daftar jawaban large atau small usual detail (D atau d), serta bukan jawaban space (S). Jawaban ‘un-usual detail’ diberi simbol dengan ‘Dd’, tetapi simbol ini tidak digunakan dalam skoring melainkan menunjukkan semua un-usual detail yang terdiri dari : 
  • Tiny Detail (dd): Skor ‘dd’ diberikan pada jawaban yang menggunakan lokasi yang kecil sekali, tetapi masih bisa dibedakan dengan adanya color, shading atau space. Skor ini juga telah ditujukkan pada daftar tabel lokasi. 
  • Edge Detail (de): Skor ‘de’ digunakan untuk jawaban yang menggunakan lokasi bagian sisi luar dari bercak. 
  • Inner Detail (di): Skor ‘di’ diberikan untuk lokasi didalam bercak yang sulit untuk dipisahkan dari bagian lain oleh color, shading atau space. 
  • Rare detail (dr): Skor ‘dr’ diberikan pada jawaban yang lokasinya tidak biasa digunakan oleh orang lain. Lokasi ini tidak dapat digolongkan dalam dd, de, atau di dan juga tidak dapat digolongkan dalam d, D, atau W. Lokasi untuk skor dr tidak selalu bagian bercak yang kecil. Kadang-kadang bercaknya juga besar.
c.    Jawaban White Space (S): Jawaban diberi skor ‘S’ apabila subjek membalik penggunaan ‘figure’ dan ‘ground’, sehingga bagian putih justru dijadikan sebagai landasan untuk memberikan jawaban. Kadang-kadang bagian putih itu dijadikan sebagai jawaban utamanya, tetapi kadang hanya sebagai tambahan saja. Dalam hal ini skor S diberikan sebagai tambahan (additional score).
d.    Skor Lokasi Jamak (Multiple Location Score)
           Dalam skoring lokasi ini ada kemungkinan subjek menggunakan lebih dari satu lokasi dalam memberikan jawaban, atau mungkin dia menggunakan beberapa lokasi kemudian digabungkan dalam satu jawaban. Dalam hal ini dilaksanakan skor lokasi jamak (multiple location score).
SKORING DETERMINAT
        Jawaban Definite : yaitu konsep jawaban yang mempunyai bentuk yang pasti. Jawaban Semi-definite: yaitu suatu konsep jawaban yang mempunyai bentuk kurang pasti. Jawaban In-definite : yaitu konsep jawaban yang sama sekali tidak mempunyai bentuk yang pasti atau bentuknya
Ada empat unsur yang termasuk dalam kategori skoring determinant ini, yaitu:
  1. Form (bentuk) 
  2. Movement (Gerakan) 
  3. Shading (Perbedaan gelap terang) 
  4. Color (Warna)
         Berdasarkan keempat unsur itu, maka dalam skoring determinant ini digunakan simbol-simbol sebagai berikut:
  • F untuk jawaban-jawaban yang menggunakan bentuk (form) saja. 
  • M, FM, fm, mf, dan m unruk jawaban-jawaban yang mengandung unsur gerakan (movement). 
  • Fc, cf, c untuk jawaban yang menggunakan shading sebagai kualitas permukaan (texture). 
  • FK, KF, K untuk jawaban yang menggunakan shading untuk kesan-kesan kedalaman (diffuse). 
  • Fk, kf, k untuk jawaban yang menggunakan shading sebagai bentuk tiga dimensi yang sudah diproyeksikan dalam bentuk dua dimensi. 
  • FC, CF, C untuk jawaban yang menggunakan warna-warna (color) selain hitam, abu-abu dan putih. 
  • FC’, C’F, C’ untuk jawaban yang menggunakan warna hitam, abu-abu dan putih.
SKORING CONTENT
Skoring content yaitu menentukan apa isi jawaban subjek. Skoring content ini memang tidak begitu sukar, karena sudah jelas dan kategorinya tidak terlalu rumit.
SKORING P-O (POPULAR-ORIGINAL)
Skoring Popular
Suatu jawaban disebut popular bila jawaban tersebut sering muncul atau diberikan oleh banyak subjek pada suatu lokasi bercak tertentu.
Jawaban Original
Jawaban original yang diskor O adalah pada satu bagian bercak tertentu yang hanya muncul sekali diantara seratus jawaban.
SKORING FLR (FORM LEVEL RATING)
Dasar penyekoran FLR, yaitu:
  • Ketepatan (akurasi) 
  • Kekhususan (spesifikasi) 
  • Pengorganisasian (organisasi)
Basal Rating dalam FLR
  • Basal rating +2,0 
  • Basal rating +1,5 
  • Basal rating +1,0
  • Basal rating +0,5 
  • Basal rating 0,0 
  • Basal rating -1,0 
  • Basal rating -1,5 
  • Basal rating -2,0


Latar Belakang dan Sejarah Tes Rorschach
Pertama kali teknik ini dipublikasikan secara resmi tahun 1921 oleh Hermann Rorschach dalam monografnya Psychodiagnostik. Dalam monografnya Hermann Rorschach mengemukakan bercak tinta yang terpilih, temuan diagnostiknya, dan landasan teori dari temuannya.
Hermann Rorschach dilahirkan di Zurich, swiss pada tanggal 8 Nopember 1884. Ayahnya seorang guru menggambar. Pada mulanya Rorschach mendalami ilmu pengetahuan alam di sekolahnya, tetapi kematian ayahnya dalam usia muda telah merubah pendiriannya. Dia mulai tertarik pada bidang kedokteran dan belajar di Nuenberg, Zurich, Berne, dan Berlin.
Pengalaman praktisnya di bidang psikiatris diperoleh dari beberapa rumah sakit tempat dia bekerja. Hermann Rorschach adalah seorang dengan pribadi yang menarik, fleksibel, mudah menyesuaikan diri, dan sangat berbakat untuk instrokpeksi dan sintesis. Emosinya yang matang, hangat dan menyenangkan dan di kombinasi dengan kecerdasan yang mencapai tingkat jenius, membuatnya menjadi psikiater yang ternama.
Selama 10 tahun bekerja di beberapa rumah sakit Rorschach terus mengadakan penelitian dengan menggunakan bercak tinta, bidang yang diminatinya sejak dia lulus dari sekolah kedokteran. Hasil dari penelitiannya itu kemudian ditulis dalam sebuah monograph dengan judul Psychodiagnostik yang terbit pada tahun 1921.
Eksperimen Hermann Rorschach
Dalam psychodiagnostic tersebut Rorschach menulis bahwa dia telah menyeleksi satu seri bercak tinta yang terdiri dari 10 kartu dari beribu-ribu kartu yang telah dicobakan. Tidak semua pola yang dibuat dapat diuji cobakan, paling tidak harus memenuhi 2 persyaratan, yaitu:
  • Bentuk gambar tersebut relatif simpel.Distribusi 
  • bercak harus memenuhi persyaratan komposisi tertentu.
Subjek eksperimen Rorschach sebagian besar memang adalah para penyandang masalah kejiwaan. Tetapi Rorschach juga menggunakan subjek orang-orang normal, baik yang berpendidikan maupun tidak berpendidikan.
Menurut Klopfer (1962) tekniik bercak tinta yang disusun oleh Rorschach merupakan titik puncak keberhasilan dari peneliian-penelitian yang menggunakan bercak tinta selama 20 tahun di Eropa dan Amerika. Rorschach berhasil menerobos aspek-aspek yang belum pernah dijangkau oleh peneliti-peneliti lain. Kalau ahli-ahli sebelumnya kebanyakan hanya menganalisa bercak tinta dari segi isi dari respon subjek saja, dan mengatakan bahwa bercak tinta yang diberikannya itu adalah tes imajinasi, tetapi menurut Rorschach dalam membuat interpretasi terhadap bercak tinta itu sebenarnya fungsi imajinasi hanya sedikit. Yang paling berperan adalah fungsi persepsi (Rorschach, 1981).
Rorschach lebih menekankan untuk memahami bagaimana seseorang menghayati sesuatu, kurang mementingkan apa isi penghayatannya. Kalau ada orang yang mengalami ketakutan, atau kecemasan, bukan isi ketakutan atau kecemasan itu yang dilihat, tetapi bagaimana dia mengahayati kecemasan itu sebagai suatu gejala psikologis, bagaimana hubungannya dengan fungsi-fungsi psikologis yang lain.
Bruno Klopfer mengembangkan tes Rorschach. Pada tahun 1934 telah mengembangkan ide-ide Rorschach dalam kelompok studinya. Pada tahun 1936 Klopfer dkk mendirikan Rorschach Institute sebagai lembaga melatih para para ahli untuk menggunakan tes Rorschach. Pada tahun 1948 Rorschach Institute berubah menjadi The Society for Projective Technique, yang menerbitkan TAT (Thematic Apperception Test) dan tes proyektif lainnya.
Selain itu banyak alat tes yang juga menggunakan teknik bercak tinta, yang dikembangkan untuk menutupi kelemahan-kelemahan tes Rorschach, seperti misalnya :
  1. Bero yang dirancang sebagai tes Rorschach untuk anak-anak 
  2. Zullinger Test (Z – test) dirancang dengan menggunakan 3 kartu bercak tinta yang lebih kompleks 
  3. Group Rorschach, yaitu pelaksanaan administrasi tes Rorschach secara klasikal, pertama kali di rintis oleh Harrower dan Steiner dengan memproyeksikan bercak tinta menggunakan tinta lewat slide. Juga di kembangkan jawaban yang multiple choice 
  4. Holtzman Ink Blot Technique, dirancang oleh Holtzman untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan metodologi dan tes Rorschach 
  5. Piotrowski’s Automated Rorschach (PAR), dirancang oleh Piotrowski pada tahun 1974 dengan menggunakan computer untuk skoring dan intepretasinya.
Penerapan tes Rorschach sebagian besar di bidang klinis, baik di rumah sakit maupun di klinik psikiatris dan psikologis. Tetapi tes Rorschach juga bisa menjadi terapi, ada testi yang mengatakan ketika selesai menjalani tes ini testi merasa lega dan hilang beban pikiran dan emosionalnya.
Teknik Rorschach juga banyak digunakan di luar bidang klinis. Misalnya di bidang militer dan industri, tes Rorschach banyak digunakan sebagai alat seleksi. termasuk pengguna tes Rorschach secara kelompok (Williams & Kellman, 1962).
Cara membuat bercak tinta dalam Tes Rorschach:
Tinta ditumpahkan di sehelai kertas, lalu kertas dilipat, tinta kemudian menyebar di kertas. Tidak semua figur dapat digunakan, hanya yang memenuhi kondisi tertentu yang dapat dipakai. Pertama, bentuknya harus relatif simpel, yang kompleks malah menyulitkan komputasi faktor-faktornya. Selanjutnya, bercak tersebut tidak boleh sugestif. Setiap figur yang memenuhi persyaratan, harus diujicobakan sebelum digunakan sebagai alat tes.
Standarisasi Alat Tes
•           Alat tes ini distandardisasi dengan populasi pasien RS tempat Hermann menjabat sebagai kepala psikiater, ini merupakan hasil kerja 10 tahun riset dan eksplorasi.
•           Terpilihlah 10 kartu dari ribuan bercak percobaan.
Perkembangan riset sebelumnya
  • Telah banyak peneliti sebelumnya yang tertarik melakukan investigasi tentang bercak tinta. Tes Rorscach merupakan titik puncak dari 20 tahun eksperimen dengan bercak tinta di Eropa dan Amerika. 
  • Justinus Kerner bekerja di labor Tübingen Jerman. Dia secara tidak sengaja menyadari banyak hal yang bisa dilihat pada bercak tinta. Ia tidak menyadari adanya kemungkinan hubungan persepsi bercak ini dengan diagnosa kepribadian. 
  • 1895 Alfred Binet mengemukakan adanya kemungkinan bercak tinta dapat digunakan untuk menginvestigasi imajinasi visual dalam studi trait kepribadian. 
  • Setahun kemudian Dearborn mempublikasikan artikel tentang bagaimana membuat tinta hitam putih dan berwarna dan menggunakan tinta dalam psikologi eksperimental. 
  • Tahun 1910 Whipple yang pertama kali menstandardisasi tes bercak tinta. 
  • Dekade berikutnya FC Bartlett menggunakan bercak tinta sebagai alat tes persepsi dan imajinasi, dan disimpulkannya bahwa tinta dapat mengungkap minat dan mungkin pekerjaan responden. 
  • 1917 Cicely Parsons berhasil menemukan bahwa perbedaan respon terhadap bercak tinta dimungkinkan oleh adanya perbedaan individual.
Perkembangan instrument Tes Rorschach
  • Publikasi Ro pertama kali tahun 1921, dan tahun 1922 Ro meninggal (lahir 1884). 
  • Tahun 1924 publikasi pertama metode Ro muncul di Inggris yang merupakan terjemah dari paper yang ditulis oleh Ro dan co-workernya Oberholzer. 
  • David Levy yang ditraining oleh Oberholzer mengenalkan metode Ro di AS. 
  • Samuel Beck, terpengaruh oleh Levy dan juga diajari Oberholzer adalah orang AS I yang mempublikasikan material Ro. 
  • Hertz selanjutnya mengeksplorasi aspek metodologis dari Ro.
Kartu-kartu Dalam Tes Rorschach
           Dalam Administrasi Tes Rorschach terdapat sepuluh kartu yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
  1. Kartu achromatik. Kelompok kartu ini hanya mempunyai warna hitam, putih dan abu-abu, yaitu kartu I, IV, V, VI, dan VII 
  2. Kartu chromatic. Kelompok kartu kromatik mempunyai aneka warna lain, misalnya merah, biru hijau dan sebagainya, yaitu kartu II, III, VIII, IX, dan X.
Penyajian Tes Rorschach
Penyajian tes Rorschach dibagi dalam empat tahapan, yaitu:
  1. Performance Proper (PP). 
  2. Inquiry. 
  3. Analogy. 
  4. Testing the Limits.
SKORING
Tujuan dari skoring dalam tes Rorschach tidak lain adalah: 
  • Untuk engelompokkan bahan dari hasil tes Rorschach ke dalam aspek-aspek tertentu, agar dapat diinterpretasi. 
  • Untuk merubah jawaban yang masih bersifat kualitatif menjadi bahan kuantitatif. 
  • Sebagai sarana komunikasi antara ahli satu dengan lainnya.
Pada prinsipnya skoring yang dimaksudkan disini adalah merupakan suatu proses pengelompokkan jawaban subjek ke dalam 5 kategori skoring yaitu:
  • Location: yaitu pada bagian mana subjek melihat konsepnya itu dalam bercak. 
  • Determinant: yaitu bagaimana konsep itu dilihat subjek, atau aspek apa yang digunakan subjek untuk memberikan jawabannya itu. 
  • Content : yaitu apa isi jawaban subjek tersebut. 
  • Popular-Original (P-O) : yaitu apakah jawaban subjek itu merupakan konsep yang sering dilihat orang lain ataukah tidak 
  • Form Level Rating (FLR) : yaitu bagaimana ketepatan konsep tersebut dengan bercaknya serta bagaimana kualitasnya.
SKORING LOCATION
a.    Jawaban Whole: Jawaban ini terdiri dari skor W (Whole) ,W (Whole-cut), DW (Confabulatory whole).
  • Skor W (whole): Skor ini diberikan bila subjek menggunakan seluruh bercak sebagai dasar untuk memberikan jawabannya. 
  • Skor W-cut (whole cut): Skor ini diberikan bila subjek menggunakan paling tidak dua pertiga dari bercak. Subjek tidak bermaksud menggunakan seluruh bercak. Ada sedikit bagian yang dihilangkan karena tidak sesuai dengan konsepnya. 
  • Skor DW atau dW (Confabulatory whole): Skor DW diberikan apabila subjek mengguanakn suatu detail kemudian digeneralisasikan pada seluruh bercak.
b.    Jawaban Large Usual Detail (Skor D): Skor D diberikan apabila subjek menggunakan bagian yang besar dari bercak yang sudah biasa digunakan oleh orang lain. Bagian mudah dibedakan dengan bagian yang lain karena color, shading atau space. Untuk mengetahui mana bagian yang diskor D atau diskor yang lain, dilaksanakan dengan melihat pada tabel lokasi yang sudah ada pada lampiran.
  • Jawaban Small Usual Detail (Skor d): Skor ‘d’ diberikan pada penggunaan bercak yang relatif kecil, tetapi mudah dilihat dengan adanya color, shading atau space. Untuk menentukan skor ini juga perlu melihat tabel lokasi. 
  • Jawaban Un-usual Detail (Skor Dd): Jawaban un-usual detail adalah jawaban yang tidak merupakan jawaban whole(W), tidak ada dalam daftar jawaban large atau small usual detail (D atau d), serta bukan jawaban space (S). Jawaban ‘un-usual detail’ diberi simbol dengan ‘Dd’, tetapi simbol ini tidak digunakan dalam skoring melainkan menunjukkan semua un-usual detail yang terdiri dari : 
  • Tiny Detail (dd): Skor ‘dd’ diberikan pada jawaban yang menggunakan lokasi yang kecil sekali, tetapi masih bisa dibedakan dengan adanya color, shading atau space. Skor ini juga telah ditujukkan pada daftar tabel lokasi. 
  • Edge Detail (de): Skor ‘de’ digunakan untuk jawaban yang menggunakan lokasi bagian sisi luar dari bercak. 
  • Inner Detail (di): Skor ‘di’ diberikan untuk lokasi didalam bercak yang sulit untuk dipisahkan dari bagian lain oleh color, shading atau space. 
  • Rare detail (dr): Skor ‘dr’ diberikan pada jawaban yang lokasinya tidak biasa digunakan oleh orang lain. Lokasi ini tidak dapat digolongkan dalam dd, de, atau di dan juga tidak dapat digolongkan dalam d, D, atau W. Lokasi untuk skor dr tidak selalu bagian bercak yang kecil. Kadang-kadang bercaknya juga besar.
c.    Jawaban White Space (S): Jawaban diberi skor ‘S’ apabila subjek membalik penggunaan ‘figure’ dan ‘ground’, sehingga bagian putih justru dijadikan sebagai landasan untuk memberikan jawaban. Kadang-kadang bagian putih itu dijadikan sebagai jawaban utamanya, tetapi kadang hanya sebagai tambahan saja. Dalam hal ini skor S diberikan sebagai tambahan (additional score).
d.    Skor Lokasi Jamak (Multiple Location Score)
           Dalam skoring lokasi ini ada kemungkinan subjek menggunakan lebih dari satu lokasi dalam memberikan jawaban, atau mungkin dia menggunakan beberapa lokasi kemudian digabungkan dalam satu jawaban. Dalam hal ini dilaksanakan skor lokasi jamak (multiple location score).
SKORING DETERMINAT
        Jawaban Definite : yaitu konsep jawaban yang mempunyai bentuk yang pasti. Jawaban Semi-definite: yaitu suatu konsep jawaban yang mempunyai bentuk kurang pasti. Jawaban In-definite : yaitu konsep jawaban yang sama sekali tidak mempunyai bentuk yang pasti atau bentuknya
Ada empat unsur yang termasuk dalam kategori skoring determinant ini, yaitu:
  1. Form (bentuk) 
  2. Movement (Gerakan) 
  3. Shading (Perbedaan gelap terang) 
  4. Color (Warna)
         Berdasarkan keempat unsur itu, maka dalam skoring determinant ini digunakan simbol-simbol sebagai berikut:
  • F untuk jawaban-jawaban yang menggunakan bentuk (form) saja. 
  • M, FM, fm, mf, dan m unruk jawaban-jawaban yang mengandung unsur gerakan (movement). 
  • Fc, cf, c untuk jawaban yang menggunakan shading sebagai kualitas permukaan (texture). 
  • FK, KF, K untuk jawaban yang menggunakan shading untuk kesan-kesan kedalaman (diffuse). 
  • Fk, kf, k untuk jawaban yang menggunakan shading sebagai bentuk tiga dimensi yang sudah diproyeksikan dalam bentuk dua dimensi. 
  • FC, CF, C untuk jawaban yang menggunakan warna-warna (color) selain hitam, abu-abu dan putih. 
  • FC’, C’F, C’ untuk jawaban yang menggunakan warna hitam, abu-abu dan putih.
SKORING CONTENT
Skoring content yaitu menentukan apa isi jawaban subjek. Skoring content ini memang tidak begitu sukar, karena sudah jelas dan kategorinya tidak terlalu rumit.
SKORING P-O (POPULAR-ORIGINAL)
Skoring Popular
Suatu jawaban disebut popular bila jawaban tersebut sering muncul atau diberikan oleh banyak subjek pada suatu lokasi bercak tertentu.
Jawaban Original
Jawaban original yang diskor O adalah pada satu bagian bercak tertentu yang hanya muncul sekali diantara seratus jawaban.
SKORING FLR (FORM LEVEL RATING)
Dasar penyekoran FLR, yaitu:
  • Ketepatan (akurasi) 
  • Kekhususan (spesifikasi) 
  • Pengorganisasian (organisasi)
Basal Rating dalam FLR
  • Basal rating +2,0 
  • Basal rating +1,5 
  • Basal rating +1,0
  • Basal rating +0,5 
  • Basal rating 0,0 
  • Basal rating -1,0 
  • Basal rating -1,5 
  • Basal rating -2,0

 

Tes Situasional

 


Tes situasional adalah tes yang menempatkan peserta tes dalam situasi yang cukup mirip atau mensimulasikan situasi kriteria “hidup sesungguhnya”.
Tes Situasional 
  • Karena luas penerapannya, tes-tes tidak bisa digeneralisasikan secara umum karena tergantung prosedur tertentuyang digunakan. Sifat, criteria, dan kualifikasi penguji/penaksir tes. 
  • Secara umum, koefisien validitas cenderung paling tinggi ketika metodologinya paling baik, seperti menggunakan banyak sarana termasuk evaluasi antar penguji dan antar rekan sebaya serta memusatkan diri pada dimensi perilaku yang relevan dan langsung dapat diamati.
Defenisi Lain Tes Situasional 
  • Tes situasional adalah semacam simulasi dari pekerjaan yang sebenarnya yang dapat menggambarkan keberhasilan seseorang yang nantinya diperjakan pada pekerjaan tersebut. 
  • Situasi dalam tes situasinal biasanya kompleks sehingga menimbulkan kelebihan tes ini, dapat mengukur aspek-aspek yang tidak dapat diukur pada tes tradisional. 
  • Tes ini digunakan dan pelaksanaannya dirancang khusus sesuai kebutuhan setiap perusahaan.
Perbedaan Tes Situasional dengan Tes Tradisional 
  • Untuk tes situasional, kita harus membuat beberapa tes untuk setiap jabatan yang diakses. Untuk tes tradisional, kita tinggal menentukan tes yang sudah baku dan biasa digunakan sesuai dengan kebutuhan. 
  • Tes situasional hanya berlaku untuk jabatan dan perusahaan tersebut. Tes tradisional digunakan untuk jabatan dan perusahaan mana saja sesuai kebutuhan. 
  • Tes situasional memerlukan waktu yang lebih lama sebelum pelaksanaannya. Tes situasinal tidak hanya menilai potensi tapi juga kemampuan actual seseorang. Contoh: assessment center.
Untuk dapat memahami dan melakukan assessment center, kita perlu memahami tentang: 
  1. Anajab, sebagai patokan pembuatan alat tes. 
  2. Kompetensi, untuk menentukan kompetensi apa saja yang diperlukan serta standar penilaian. 
  3. Behavioral Event Interview (BEI), untuk mengetahui kompetensi apa yang dibutuhkan.
Macam-macam tes sitasuional: 
1. Character Education Inquiry (CEI) 
  • Disusun oleh Hartshorne, May, dkk (1930) 
  • Digunakan untuk mengetahui sifat dan perkembangan karakter pada anak. 
  • CEI memafaatkan situasi yang akrab dan alamiah didalam rutinitas sehari-hari anak sekolah. 
  • Tes diselenggarakan dalam bentuk ujian kelas secara regular, sebagai bagian dari pekerjaan rumah murid, dalam rangka konteks atletik dan permainan-permainan. 
  • Anak-anak tidak sadar sedang dites. 
  • CEI mengukur cirri-ciri perilaku: kejujuran, kendali diri dan altruisme.Contoh: Subtes circles puzzle: tes kejujuran. Anak-anak diberikan instruksi untuk membuat tanda-tanda dalam 10 lingkaran kecil yang diletakkan secara tidak teratur dengan mata tertutup. Syarat: tidak boleh mengintip. 
  • CEI memiliki daya diskriminatif yang baik: menghasilkan perbedaan individu yang rentang ruas dalam skor-skor.Contoh: Anak yang termotivasi untuk unggul dalam karya disekolah tidak meemikirkan prestasi bidang alternative dalam permainan.
2. Test Stress Situasional  
  • Dirancang untuk mengetahui perilaku individu dibawah kondisi penuh stress, frustasi, atau terganggu secara emosional. Peserta diberi tugas untuk dilaksanakan dengan “dua penolong” yang bersifat mengganggu serta tidak kooperatif.
3. Diskusi Kelompok (tanpa pemimpin) 
  • Digunakan untuk menguji sifat-sifat individu seperti: kerja tim, kecerdikan/pola piker analisis dan pemahaman, intuitif dan kepemimpinan. 
  • Tugas  tes menuntut kooperatif dari kelompok pserta tes.
  • Tidak seorang pun ditunjuk sebagai pemimpin dengan tangungjawab tertentu. 
  • Contoh: bagaimana cara personel peralatan melintasi selokan dengan kecepatan maksimum dan aman.
4. Leader Group Discussion (LGD) 
  • Mengunakan syarat dan waktu yang dibatasi. 
  • Digunakan secara luas dalam seleksi kelompok; seperti: seleksi perwira militer, supervisor, petugas administrasi, CEO, Manager, peserta pelatihan, guru dan pekerja social. 
  • Kelompok diberi tugas topic untuk dibahas selama waktu tertentu (waktu dibatasi). 
  • Penguji mengamati dan mmberik peringkat kinerja masing-masing orang (anggota kelompok diskusi). 
  • Penguji tidak ikut ambil bagian dalam diskusi. 
  • LGD sering digunakan dalam kondisi informal
5. Roll Play (bermain peran) 
  • Digunakan untuk tujuan mengetahui perilaku minat. 
  • Individu secara eksplesit diberik instruksi untuk memainkan suatu bagian secara tertutup (dengan atau tanpa orang lain) atau dengan melaporkan secara verbal apa yang akan dilakukan atau dikatakan. 
  • Situasi bisa disajikan secara realistic. Seperti menggunakan panggung, video tape dll. 
  • Penggunaan disesuaikan dengan situasi/lingkungan khusus dan kondisi local. 
  • Penerapan penaksiran pekerjaan personel terutama ketika perilaku dan pribadi penting bagi fungsi-fungsi pekerjaan.
Contoh: evaluasi atas efektivitas konselor calon konselor diamati atau direkam dengan video, sementara ia melakukan sesi konseling dengan seorang klien yang dibimbing“ dengan permasalahannya.

Jenis Alat Psikotest yang Digunakan untuk Tes Masuk Kerja






psikolog test 2 1.Tes Intelektual, terdiri dari :
- CFIT (Culture Fair Intelegence Test) = untuk mengungkap kemampuan mental umum
- TIU (Tes Intelegensi Umum) = untuk mengungkap kemampuan mental umum
- TKD (Tes Kemampuan Dasar) = untuk mengukur kemampuan dasar individu
- AA (Army Alpha) = untuk mengetahui daya tangkap / daya konsentrasi orang
- ADKUDAG (Administrasi dan Keuangan) = untuk mengetahui kemampuan administrasi dan keuangan
- IST (Tes inteligensi) yang terdiri dari 9 subtes didasarkan pada
anggapan bahwa strutktur inteligensi tertentu cocok dengan pekerjaan
atau profesi tertentu.

2.Tes Kepribadian
- EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) = untuk mengukur
kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya (16 faktor)
- DAM&BAUM = Draw A Man Tes (Tes Gambar Orang) ; untuk
mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja
- WARTEGG = untuk mengetahui emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek
- Tes Pauli = untuk mengukur sikap kerja dan prestasi kerja (daya
tahan, keuletan, sikap terhadap tekanan, daya penyesuaian, ketekunan, konsistensi, kendali diri)
- KRAEPLIEN = untuk mengungkap ketelitian,kecepatan, kestabilan dan
ketahanan kerja
- RM (The Rothwell Miller) = untuk mengetahui minat seseorang terhadap jenis pekerjaan
- PAPI Kostick = untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang
masing-masing mewakili need atau role tertentu, tinggi rendahnya need
atau role tertentu mempunyai arti yang spesifik. Konfigurasi yang
diperoleh adalah gambaran dari pilihan testee yang bermuatan need atau role; dan dibandingkan dengan need atau role lain dalam keseluruhan sistem kepribadian berdasarkan persepsi testee atas dirinya sendiri.
*. Wartegg Test
Pernahkah anda ikut psikotest dan disuruh menggambar atau melengkapi gambar delapan kotak diatas (Wartegg Test)
Pada saat Anda menjalankan Wartegg Test, Anda akan diberi selembar kertas yg berisi 8 kotak yg ada stimulus2 nya, kemudian Anda akan diberikan perintah untuk melengkapi dari gambar yg ada di kotak tersebut.
Isi dari masing2 gambar :
gbr 1. berupa titik ditengah kotak : ini menyangkut hal2 yg
berhubungan dengan penyesuaian diri yaitu bagaimana seseorang
menempatkan diri dlm lingkungan
gbr 2. berupa ~ tp berada di kotak sebelah kiri : menunjukkan
fleksibilitas perasaan.
gbr 3. berupa 3 garis horisontal dr pendek, sedang tinggi sejajar:
mengukur hasrat untuk maju/ ambisi
gbr 4. berupa kotak kecil di sebelah kanan : mengukur bagaimana
seseorang mengatasi kesulitan
gbr 5. seperti huruf T tp miring (susah gambarin nya) : mengukur
bagaimana cara bertindak.
gbr 6. berupa garis horisontal ; vertikal : mengukur cara berpikir /
analisa; sintesa
gbr 7. berupa titik2 : menyangkut kehidupan dan perasaan ( apakah
sudah stabil, kekanakan)
gbr 8. berupa lengkungan : mengenai kehidupan sosial/ hubungan sosial
Jika anda pernah bertanya-tanya apa fungsi test melengkapi gambar diatas dan apakah test diatas sebenarnya adalah untuk mencari tahu siapa diantara peserta yang paling pintar menggambar.
psikolog testTernyata test diatas bukan untuk mengetahui kemampuan menggambar
Anda melainkan hal tersebut merupakan salah satu cara dari beberapa
cara yang lain yang digunakan oleh psikolog untuk mengetahui
kepribadian Anda dari cara Anda menggambar.
Test Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi gambar yang
terdiri dari 8 gambar, 4 diantaranya berupa garis lurus (Gambar III,
IV, V, dan VI) dan empat lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II,
VII, VIII). Menurut informasi dari buku, internet menyatakan bahwa garis melengkung sebaiknya diisi dengan mahkluk hidup dan garis lurus diisi dengan benda mati. Apakah ini benar ?
Selain itu menurut informasi yang didapat juga menyatakan, dari cara Anda menggambar akan terlihat apakah Anda seorang yang keras kepala, tidak terorganisir,dll. Semuanya terlihat dari kebersihan, kerapian, tekanan pensil dan sebagainya. Test ini juga mampu untuk mengungkapkan kemampuan IQ anda, dari hasil apa yang Anda gambar.
* BAUM Test
Draw A Man Tes (Tes Gambar Orang) ; untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja.
BAUM Test termasuk dlm test Grafis. Mungkin Anda pernah menjalani test dimana Anda diberi kertas kosong dan diminta untuk menggambar pohon, dan dikertas lainnya diminta menggambar orang.
Yang dinilai bagus atau tidaknya gambar tersebut, melainkan besar-kecil gambar, tarikan garis (tegas atau tidak atau patah2), letak gambar (kanan-kiri, atas-bawah, atau center). Biasanya Anda juga diminta untuk memberikan keterangan pohon apa yang digambar, kalau orang ( dia lagi melakukan apa dan jenis kelaminnya apa). Tiap2 gambar ada artinya.
* Tes KRAEPPELIN dan PAULI
tdk ada perbedaan… semua berisikan kertas dan angka yg membedakan hanya cara dan jumlah isinya…..dan KRAEPPELIN memiliki jumlah deret angka yg lbh banyak, biasanya sang psikolog hanya menginstruksikan “pindah” pada waktu tertentu dan berbeda2 utk melihat daya tahan otak dan konsistensi. ….
Pada saat Anda menjalankan test ini pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana para psikolog itu memeriksa hasil test ? Karena tulisan yang dibuat mungkin kecil, berantakan, dan banyak. Ternyata dari informasi yang didapat dari buku, internet dan orang-orang psikolog bahwa mereka mempunyai teknik tertentu dalam memeriksa hasil test ini, yaitu dengan mengabaikan kolom2 tertentu dan mengecek kolom2 tertentu juga.
Namun demikian, tes psikolog hanyalah merupakan suatu alat buatan
manusia untuk mengetahui kepribadian seseorang secara umum saja. (Menurut saya taksiran).
Kesimpulan yang dihasilkannya boleh jadi berbeda dengan kepribadian
yang sesungguhnya. Hal ini diakui oleh para psikolog sendiri bahwa
tidak ada satu pun tes di dunia ini yang benar-benar akurat dapat
menilai kemampuan dan kepribadian seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar