Dasar - dasar dalam membuka usaha
Langkah Memulai Usaha
MENGETAHUI / MENGENALI DIRI ANDA SENDIRI
“Corak/Sifat-sifat Keberhasilan” berikut ini kelihatannya banyak ditemukan pada diri para wirausahawan yang berhasil:
Orang yg memulai sendiri ? Pekerja keras
Berorientasi pada orang ? Berani atau tidak ragu dlm membuat keputusan
Pemimpin ? Terpercaya, kata-katanya dapat dipegang
Menikmati tanggungjawab ? Tekun/ulet
Terorganisir/ teratur ? Sehat
Disamping itu hal-hal berikut ini akan berpengaruh terhadap usaha apapun yang anda jalankan
Pengalaman kerja pada masa lalu tentunya akan menentukan jenis usaha yang akan dimulainya.
Menjalankan usaha adalah lebih mudah jika anda sudah kenal dengan produk atau jasa, dan industrinya.
Memulai usaha-baru jauh lebih rumit kala anda mencoba untuk melakukan keduanya pada saat yang bersamaan (cari pengalaman dan mencari tahu tentang produk).
MERENCANAKAN
Suatu rencana usaha yang baik merupakan garansi untuk keberhasilan. Menurut beberapa survei, perencanaan yang benar merupakan faktor penentu utama bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu usaha.
Rencana usaha itu dibuat karena tiga alasan mendasar:
“Corak/Sifat-sifat Keberhasilan” berikut ini kelihatannya banyak ditemukan pada diri para wirausahawan yang berhasil:
Orang yg memulai sendiri ? Pekerja keras
Berorientasi pada orang ? Berani atau tidak ragu dlm membuat keputusan
Pemimpin ? Terpercaya, kata-katanya dapat dipegang
Menikmati tanggungjawab ? Tekun/ulet
Terorganisir/ teratur ? Sehat
Disamping itu hal-hal berikut ini akan berpengaruh terhadap usaha apapun yang anda jalankan
Pengalaman kerja pada masa lalu tentunya akan menentukan jenis usaha yang akan dimulainya.
Menjalankan usaha adalah lebih mudah jika anda sudah kenal dengan produk atau jasa, dan industrinya.
Memulai usaha-baru jauh lebih rumit kala anda mencoba untuk melakukan keduanya pada saat yang bersamaan (cari pengalaman dan mencari tahu tentang produk).
MERENCANAKAN
Suatu rencana usaha yang baik merupakan garansi untuk keberhasilan. Menurut beberapa survei, perencanaan yang benar merupakan faktor penentu utama bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu usaha.
Rencana usaha itu dibuat karena tiga alasan mendasar:
1. untuk menentukan kelayakan,
2. untuk menyediakan dokumen tertulis,
3. dan untuk membimbing penanganan usaha yang sesungguhnya.
Sebuah rencana usaha harus mendokumentasikan aspek-aspek usaha seperti pemasaran, pengorganisasian, dan keuangan.
Anda harus merencanakan pemulaian suatu usaha untuk menentukan apakah perusahaannya akan mendapatkan keuntungan atau kerugian — di atas kertas — sebelum ia berhenti dari pekerjaannya (pada saat ini), mengambil kredit modal untuk kedua kalinya dengan menjadikan rumahnya sebagai jaminan/agunan, dan membuat komitmen dengan (meyakinkan) sanak-keluarga dan kerabat tentang kemungkinan resiko dan keuntungannya.
Andalah yang harus menentukan berapa besar jumlah modal yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan usaha sampai usaha tersebut dapat membiayai dirinya (mandiri).
Klien juga harus secara ketat menguji kebutuhan keuangan dirinya sendiri, karena kebanyakan usaha baru pada masa-masa awalnya tidak dapat menggaji pemiliknya.
Pemberi pinjaman (bank) dan penanam modal berharap untuk dapat melihat suatu rencana usaha. Suatu rencana resmi yang tertulis akan menunjukkan kepada mereka bahwa klien telah melakukan “pekerjaan rumahnya” dan telah mengembangkan gagasan usaha yang dapat dilaksanakan.
2. untuk menyediakan dokumen tertulis,
3. dan untuk membimbing penanganan usaha yang sesungguhnya.
Sebuah rencana usaha harus mendokumentasikan aspek-aspek usaha seperti pemasaran, pengorganisasian, dan keuangan.
Anda harus merencanakan pemulaian suatu usaha untuk menentukan apakah perusahaannya akan mendapatkan keuntungan atau kerugian — di atas kertas — sebelum ia berhenti dari pekerjaannya (pada saat ini), mengambil kredit modal untuk kedua kalinya dengan menjadikan rumahnya sebagai jaminan/agunan, dan membuat komitmen dengan (meyakinkan) sanak-keluarga dan kerabat tentang kemungkinan resiko dan keuntungannya.
Andalah yang harus menentukan berapa besar jumlah modal yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan usaha sampai usaha tersebut dapat membiayai dirinya (mandiri).
Klien juga harus secara ketat menguji kebutuhan keuangan dirinya sendiri, karena kebanyakan usaha baru pada masa-masa awalnya tidak dapat menggaji pemiliknya.
Pemberi pinjaman (bank) dan penanam modal berharap untuk dapat melihat suatu rencana usaha. Suatu rencana resmi yang tertulis akan menunjukkan kepada mereka bahwa klien telah melakukan “pekerjaan rumahnya” dan telah mengembangkan gagasan usaha yang dapat dilaksanakan.
PENDANAAN
Langkah berikutnya yang harus diayunkan oleh klien adalah bagaimana mencari atau mendapatkan dana untuk modal.
Pertama ia mungkin harus bersedia untuk mengorbankan tabungan pribadinya, dan menggunakan harta milik pribadi sebagai jaminan untuk pinjam uang.
Para penyedia pinjaman dan penanam modal biasanya akan mensyaratkan “(dokumen-dokumen) keabsahan” sebagai berikut:
Tekat/komitmen atas keuangan pribadi yang terbesar,
Pendapatan dari usaha cukup untuk membayar hutang/pinjaman;
Agunan dalam jumlah yang setara (bahkan seringkali lebih besar) dengan nilai pinjaman; dan
Pengalaman klien dalam mengelola usaha dari jenis yang sama/serupa.
Langkah berikutnya yang harus diayunkan oleh klien adalah bagaimana mencari atau mendapatkan dana untuk modal.
Pertama ia mungkin harus bersedia untuk mengorbankan tabungan pribadinya, dan menggunakan harta milik pribadi sebagai jaminan untuk pinjam uang.
Para penyedia pinjaman dan penanam modal biasanya akan mensyaratkan “(dokumen-dokumen) keabsahan” sebagai berikut:
Tekat/komitmen atas keuangan pribadi yang terbesar,
Pendapatan dari usaha cukup untuk membayar hutang/pinjaman;
Agunan dalam jumlah yang setara (bahkan seringkali lebih besar) dengan nilai pinjaman; dan
Pengalaman klien dalam mengelola usaha dari jenis yang sama/serupa.
HAL-HAL LEGAL (UU, Peraturan, Ijin, dsb)
Anda sepatutnya memperoleh saran dari seorang ahli hukum, agen asuransi, dan akuntan sebelum memutuskan tentang apakah usahanya akan hanya dimiliki sendiri (sole proprietorship), menjalin kemitraan (partnership), atau dalam bentuk perseroan (incorporation).
Penyingkapan terhadap pertanggungjawaban mungkin merupakan pertimbangan yang paling penting dalam memilih bentuk badan hukum perusahaan.
Anda sepatutnya memperoleh saran dari seorang ahli hukum, agen asuransi, dan akuntan sebelum memutuskan tentang apakah usahanya akan hanya dimiliki sendiri (sole proprietorship), menjalin kemitraan (partnership), atau dalam bentuk perseroan (incorporation).
Penyingkapan terhadap pertanggungjawaban mungkin merupakan pertimbangan yang paling penting dalam memilih bentuk badan hukum perusahaan.
Jika klien akan punya penanam modal, bentuk perseroan sepertinya akan lebih tepat.
PENYIMPANAN CATATAN (Pemeliharaan dari Rekaman) *)
*) Sering disebut sebagai Pembukuan dalam hal-hal yang berkait dengan keuangan
PENYIMPANAN CATATAN (Pemeliharaan dari Rekaman) *)
*) Sering disebut sebagai Pembukuan dalam hal-hal yang berkait dengan keuangan
Suatu sistem penyimpanan catatan/data atau sistem pembukuan keuangan yang baik adalah penting untuk menyediakan/memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemerintah, penanam modal, dan peminjam uang (bank). Catatan atau rekaman amat sangat penting untuk tujuan perencanaan dan pengawasan. Klien harus tahu berapa banyak uang yang dihasilkan, apa saja pengeluaran yang dilakukan, adakah keuntungan atau kerugian, siapa saja yang berhutang kepada usaha ini, dan kepada siapa saja usaha ini berhutang. Semua pertanyaan ini dapat dijawab dengan sistem pemeliharaan atau penyimpanan catatan atau data (keuangan) yang baik. Catatan atau rekaman atau pembukuan yang harus dimiliki oleh suatu usaha yang baru meliputi:
Buku Register Cheque yang menunjukkan setiap cheque yang dikeluarkan, tanggal dan jumlah uang pada cheque, penerima check, dan uraian singkat tentang jenis pengeluaran.
Jurnal Penerimaan Kas yang memperlihatkan uang yang diterima atau masuk, tanggal penerimaan, jumlah uang yang diterima, nama pembayar, dan uraian jenis penerimaan.
Buku Besar Rekening yang Harus Diterima (Accounts receivable ledger), atau Buku Besar Piutang, yang mendaftarkan uang-uang yang masih belum diterima, yang merupakan kewajiban dari pelanggan anda untuk membayarnya kepada perusahaan anda.
Buku Besar Rekening yang Harus Dibayarkan (Accounts payable ledger), atau Buku Besar Hutang, yang mencatat tagihan-tagihan yang masih belum dibayar oleh perusahaan anda kepada penyedia jasa atau barang (vendors).
Jurnal penggajian/pengupahan yang digunakan untuk menelusuri pembayaran atau penggajihan kepada karyawan dan ini mencakup hal-hal seperti pendapatan kotor dan pendapatan bersih, pajak pendapatan perorangan, dan berbagai macam potongan gaji lainnya, dan
Buku Besar Pengendalian Inventaris (Inventory control ledger) yang mencatat inventaris yang dibeli, inventaris yang dijual, dan inventaris yang masih ada. Buku Besar Inventaris ini hanya cocok yang memiliki inventaris dalam jumlah besar.
ASURANSI
Anda harus memastikan diri bahwa ia mempunyai semua cakupan (coverage) asuransi sebelum membuka suatu usaha. Anda harus berbicara dengan agen asuransi tentang perlindungan atas harta milik/kekayaan, hutang/pertanggungjawaban, kompensasi untuk karyawan, kendaraan, gangguan usaha, kesehatan, dan asuransi jiwa. Klien harus memperoleh “penawaran” dari beberapa agen asuransi, baru kemudian membeli asuransi dari satu agen saja. Hal ini akan memungkinkan klien memperoleh layanan atau jasa yang lebih baik. Semua polis asuransi harus ditinjau setiap tahun — sejalan dengan pertumbuhan usaha, maka kebutuhan asuransipun akan meningkat.
Buku Register Cheque yang menunjukkan setiap cheque yang dikeluarkan, tanggal dan jumlah uang pada cheque, penerima check, dan uraian singkat tentang jenis pengeluaran.
Jurnal Penerimaan Kas yang memperlihatkan uang yang diterima atau masuk, tanggal penerimaan, jumlah uang yang diterima, nama pembayar, dan uraian jenis penerimaan.
Buku Besar Rekening yang Harus Diterima (Accounts receivable ledger), atau Buku Besar Piutang, yang mendaftarkan uang-uang yang masih belum diterima, yang merupakan kewajiban dari pelanggan anda untuk membayarnya kepada perusahaan anda.
Buku Besar Rekening yang Harus Dibayarkan (Accounts payable ledger), atau Buku Besar Hutang, yang mencatat tagihan-tagihan yang masih belum dibayar oleh perusahaan anda kepada penyedia jasa atau barang (vendors).
Jurnal penggajian/pengupahan yang digunakan untuk menelusuri pembayaran atau penggajihan kepada karyawan dan ini mencakup hal-hal seperti pendapatan kotor dan pendapatan bersih, pajak pendapatan perorangan, dan berbagai macam potongan gaji lainnya, dan
Buku Besar Pengendalian Inventaris (Inventory control ledger) yang mencatat inventaris yang dibeli, inventaris yang dijual, dan inventaris yang masih ada. Buku Besar Inventaris ini hanya cocok yang memiliki inventaris dalam jumlah besar.
ASURANSI
Anda harus memastikan diri bahwa ia mempunyai semua cakupan (coverage) asuransi sebelum membuka suatu usaha. Anda harus berbicara dengan agen asuransi tentang perlindungan atas harta milik/kekayaan, hutang/pertanggungjawaban, kompensasi untuk karyawan, kendaraan, gangguan usaha, kesehatan, dan asuransi jiwa. Klien harus memperoleh “penawaran” dari beberapa agen asuransi, baru kemudian membeli asuransi dari satu agen saja. Hal ini akan memungkinkan klien memperoleh layanan atau jasa yang lebih baik. Semua polis asuransi harus ditinjau setiap tahun — sejalan dengan pertumbuhan usaha, maka kebutuhan asuransipun akan meningkat.
PERPAJAKAN
Klien harus mulai mengayunkan langkah kanan dengan mempelajari apa saja yang disyaratkan atau dituntut. Mereka harus menghadiri berbagai seminar dan lokakarya serta berjumpa dengan seorang akuntan. Klien mungkin perlu mendaftarkan diri dan usahanya pada beberapa instansi pemerintah pusat atau daerah.
Klien harus mulai mengayunkan langkah kanan dengan mempelajari apa saja yang disyaratkan atau dituntut. Mereka harus menghadiri berbagai seminar dan lokakarya serta berjumpa dengan seorang akuntan. Klien mungkin perlu mendaftarkan diri dan usahanya pada beberapa instansi pemerintah pusat atau daerah.
MENCARI PERTOLONGAN / BANTUAN
Mereka harus membuat “tim penasehat yang profesional” , terdiri dari konselor usaha dari KKB, penasehat hukum, bankir, dan agen asuransi.
Pemilik usaha yang berhasil seringkali mendapat bimbingan dari wirausahawan yang berhasil yang dijumpainya pada pertemuan Kamar Dagang (Indonesia) dan dengan organisasi usaha terkait lainnya. Jika anda akan meminta nasihat dan akan mendengarkannya, peluang keberhasilan akan semakin meningkat/luas.
Sebagai penutup, siapa yang gagal dalam merencanakan, maka rencanakanlah untuk gagal. Siapa yang gagal bersiap diri, maka siapkanlah diri anda untuk gagal (those who fail to plan, plan to fail). Klien harus meluangkan waktu untuk membuat rencana usahanya dan belajar sebanyak mungkin sebelum membuat keputusan besar seperti itu. Hanya dengan begitulah maka impian untuk memiliki usaha akan menjadi kenyataan.
Mereka harus membuat “tim penasehat yang profesional” , terdiri dari konselor usaha dari KKB, penasehat hukum, bankir, dan agen asuransi.
Pemilik usaha yang berhasil seringkali mendapat bimbingan dari wirausahawan yang berhasil yang dijumpainya pada pertemuan Kamar Dagang (Indonesia) dan dengan organisasi usaha terkait lainnya. Jika anda akan meminta nasihat dan akan mendengarkannya, peluang keberhasilan akan semakin meningkat/luas.
Sebagai penutup, siapa yang gagal dalam merencanakan, maka rencanakanlah untuk gagal. Siapa yang gagal bersiap diri, maka siapkanlah diri anda untuk gagal (those who fail to plan, plan to fail). Klien harus meluangkan waktu untuk membuat rencana usahanya dan belajar sebanyak mungkin sebelum membuat keputusan besar seperti itu. Hanya dengan begitulah maka impian untuk memiliki usaha akan menjadi kenyataan.
catatan yang penting :
Statistik jumlah pengusaha yang sukses membuktikan bahwa mereka yang memulai usaha dengan prinsip “melakukan” dahulu lebih banyak dibanding dengan mereka yang “merencanakan” dahulu baru “melakukan”.
dan hanya sedikit yang melakukan keduanya, “(merencanakan dan melakukan)” dan mereka ini adalah konglomerat dan pengusaha yang “sangat sukses”.
dan hanya sedikit yang melakukan keduanya, “(merencanakan dan melakukan)” dan mereka ini adalah konglomerat dan pengusaha yang “sangat sukses”.
Beberapa aspek yang perlu di perhatikan agar usaha kecil bisa sukses dalam persaingan
Usaha kecil tidak bisa di pungkiri harus bisa menentukan Rencana Usaha dan Strategi Harga,tetapi ada beberapa aspek yang perlu di perhatikan agar usaha kecil bisa sukses bersaing dengan pesaing yang lainnya.
Berikut ini beberapa aspek usaha agar bisa sukses dalam persaingan :
Berikut ini beberapa aspek usaha agar bisa sukses dalam persaingan :
1. Lokasi Tempat usaha
Aspek ini salah satu faktor penentu dalam usaha yang di jalankan agar bisa ramai pengunjung. Tetapi harus melakukan beberapa survey yang ketat dalam menentukan lokasitempat usaha agar sesuai dengan target usaha yang akan di jalankan.
Survey yang di perlukan adalah :
Survey yang di perlukan adalah :
- Tingkat keamanan lokasi tempat usaha
- Tingkat persaingan di seputar lokasi tempat usaha
- Seberapa ramai lalu lintas orang di seputar lokasi tempat usaha
- Dan lain sebagai nya
- Tingkat persaingan di seputar lokasi tempat usaha
- Seberapa ramai lalu lintas orang di seputar lokasi tempat usaha
- Dan lain sebagai nya
2. Tata letak Eksterior dan interior banguan tempat usaha
Tata letak harus di sesuaikan dengan bentuk usaha yang harus rapi dan terjaga kebersihan tempat usaha,karena hal ini menjadi penunjang sukses nya suatu usaha.Konsumen mempunyai penilaian tersendiri terhadap tata letak serta tingkat keyamanan ketika berkunjung ke tempat usaha.
3. Pelayanan terhadap konsumen
Yang perlu di ingat dalam bidang usaha : “KONSUMEN ADALAH RAJA” istilah ini sangat dominan sekali dalam bidang usaha,dari sini lah kita perlu memanjakan konsumen sebaik mungkin.Kalau mempunyai tenaga kerja atau karyawan sangat perlu di berikan pelatihan masalah pelayanan terhadap konsumen. Beberapa materi pelatihan dasar yang di perlukan untuk tenaga kerja atau karyawan dalam pelayanan terhadap konsumen :
- Penampilan yang rapi dan menarik
- sopan dan santun
- Bahasa terhadap konsumen
- Tingkat kesabaran
- Prosesionalisme
- Dan lain sebagai nya
- sopan dan santun
- Bahasa terhadap konsumen
- Tingkat kesabaran
- Prosesionalisme
- Dan lain sebagai nya
Dengan menjalankan aspek di atas bisa menumbuh kembangkan semangat untuk berwirausaha dengan memulai dari yang terkecil agar bisa sukses di kemudian hari
Mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan dalam usaha
Mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan dalam usaha,Langkah awal yang harus dilakukan adalah mencoba untuk mempertahankan pelanggan.Tapi selalu ada saatnya ketika pelanggan pergi begitu saja.
Mempertahankan pelanggan dalam usaha
Langkah-langkah dasar mempertahankan dan meningkatkan pelanggan dalam usaha:
- Jalin komunikasi sebaik mungkin
- Dengarkan sebaik mungkin atas kritik dan saran atas pelanggan yang melalukan komplin
- Jangan ulangi kesalahan yang pernah di lakukan terhadap pelanggan
- Berikan bonus dalam bentuk tertentu apabila mencapai target yang di tetapkan
- Bentuk suasana se yaman mungkin agar pelanggan betah
- Dan lain sebagainya
Menarik minat pelanggan baru dalam usaha
Untuk menarik pelanggan baru sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan mempertahankan pelanggan ,tetapi untuk menarik minat pelanggan baru harus lebih ekstra kerja keras agar pelanggan baru dapat tertarik terhadap sebuah produk yang di tawarkan
SEO sebuah Situs Web
Harus memiliki website untuk bisnis. Yang paling penting bahwa itu bagus peringkat di mesin pencari.Dengan mengoptimalkan SEO setidaknya sebuah usaha dalammesin pencari masuk halaman depan sebuah mesin pencari.
Cara Mudah Mendapatkan Pelanggan Baru
Banyak orang yang menganggap, memprospek pelanggan kerap diibaratkan memancing hanya dengan tongkat dan tali pancing. Begitu pancing dilempar ke sungai atau ke laut, pancingan akan menarik perhatian ikan. Namun menurut Tom Hopkins, konsultan untuk superior sales training di perusahaannya (Tom Hopkins International), yang sering dilupakan orang adalah, memilih lokasi untuk melemparkan kail tersebut, dan umpan apa yang disukai ikan.
Dalam hal memilih tempat memancing, misalnya, Anda perlu menentukan kriteria pelanggan Anda. Seorang pelanggan ideal setidaknya harus memenuhi lima kriteria berikut:
1. Usianya antara 25 dan 35 tahun
2. Menikah
3. Tinggal dalam radius 8 km dari lokasi toko Anda
4. Memiliki anak usia sekolah
5. Berkendara sejauh setidaknya 48 km setiap minggu
2. Menikah
3. Tinggal dalam radius 8 km dari lokasi toko Anda
4. Memiliki anak usia sekolah
5. Berkendara sejauh setidaknya 48 km setiap minggu
Menurut Hopkins, jika Anda tidak dapat menyebutkan paling tidak lima karakteristik konsumen yang ingin Anda jangkau, bisnis Anda tidak akan cepat berkembang. Untuk mendapatkan karakteristik tersebut, coba amati tiga pelanggan Anda yang utama. Apa persamaan mereka? Dari jawaban tersebut, Anda akan mengetahui karakteristik pelanggan Anda.
Setelah itu, mulailah menggambarkan pelanggan Anda. Apakah mereka remaja? Wirausahawan? Atau perempuan usia matang? Pikirkan tentang mereka sebagai kelompok pelanggan. Anda mungkin memiliki layanan yang disukai remaja, tetapi siapa yang menginvestasikan uangnya? Pasti orangtuanya. Maka Anda akan membutuhkan lebih dari satu strategi pemasaran untuk melakukan penjualan.
Setelah itu, Anda perlu mencari cara untuk menjangkau calon konsumen Anda ini. Jika Anda mengincar ibu rumah tangga, dimana Anda dapat menemukan mereka selain di sekolah? Bisa jadi di hipermarket, minimarket, tempat cuci mobil, tempat senam, atau di kedai-kedai makanan. Di tempat-tempat ini Anda bisa menempelkan poster atau flyer usaha Anda di bulletin board-nya, terutama yang lokasinya dekat dengan sekolah. Jangan lupa, perempuan adalah mahluk yang impulsif. Mereka mudah tergoda dengan brosur-brosur penawaran produk.
Bila segmen dari produk Anda adalah perempuan dengan penghasilan tinggi, dimana mereka bisa Anda temui? Apakah di restoran fine dining, di tempat-tempat pelangsingan tubuh, atau di klinik-klinik kecantikan? Tempat-tempat ini mungkin tidak memungkinkan Anda untuk sembarangan menempelkan atau membagikan brosur. Tetapi coba cari dimana biasanya terdapat papan tempat mengiklankan produk. Anda juga bisa mencoba membuat mailing list untuk orang-orang yang menjadi member di tempat pelangsingan, klinik kecantikan, atau pusat kebugaran tersebut.
Namun, cara termudah untuk mendapatkan pelanggan baru adalah dengan meminta nama-nama mereka dari pelanggan yang sudah ada. Anda hanya perlu memintanya. Anda tentu tidak bisa langsung meminta nama teman-teman dari pelanggan Anda. Tanyalah, misalnya, "Biasanya kalau lagi ke klinik sama siapa saja, Bu?" Atau, "Teman-teman Ibu sudah punya perlengkapan yang dibutuhkan untuk senam atau belum?".
Cara lain adalah dengan menawarkan diskon khusus untuk pelanggan, jika mereka mau membawa konsumen baru. Konsepnya semacam member get member. Bila mereka membawa satu pelanggan, akan mendapatkan bonus produk tertentu. Bonus akan bertambah besar bila mereka membawa pelanggan baru lebih banyak. Kunci dari pemberian bonus atau gimmick semacam ini adalah menawarkan sesuatu yang cukup bermanfaat bagi pelanggan, sehingga mereka bersedia mengajak teman untuk ikut menggunakan produk atau jasa Anda.
Anda bisa bekerjasama dengan kedai kopi atau toko buku tertentu, misalnya, untuk memberikan gift voucher bagi pelanggan. Dengan demikian, Anda juga akan mendapat balasan promosi dari pemilik bisnis yang Anda ajak kerjasama.
8 "P" yang Bikin Pelanggan Setia
Pelanggan adalah raja. Ujar-ujar tersebut tidak salah. Karena karena merekalah usaha pebisnis bisa terus hidup dan berjalan. Maka dari itu, ada baiknya para pebisnis mengetahui apa yang penting dan diinginkan oleh para pelanggan. Berikut paparan Cyltamia Irawan, penulis buku Secangkir Kopi untuk Sahabat Customer dan CEO lembaga konsultan Lentera mengenai 8 hal yang diinginkan pelanggan.
1. Product
Apa yang akan Anda jual? Produk atau jasa apa? Apakah hal tersebut memiliki keunikan? Apa bedanya dengan produk pesaing? Jika produk Anda sama saja dengan produk yang sudah ada dan tidak ada keistimewaan, orang sulit untuk mengenal Anda atau mau pindah dari tempat sebelumnya.
2. Price
Berapa harga yang ditawarkan? Ketahuilah, pelanggan pasti akan mencari harga yang lebih murah jika pelayanan, kualitas, dan produk yang ditawarkan sama saja. "Perbedaan harga itu penting. Jika Anda menjual produk seharga Rp 10.000 dan pesaing menjual dengan harga Rp 9.999, pasti akan berpengaruh. Tetapi jangan lalu jadi membiarkan terjadi persaingan harga terus menerus," jelas perempuan yang sering dipanggil dengan nama Tami ini di acara Beautifying Indonesia, Martha Tilaar Group beberapa waktu lalu di Jakarta Convention Center.
3. Place
Dimana dan channel apa yang digunakan? Lokasi strategis dan kemudahan akses akan menjadi hal penting dan menyenangkan bagi pelanggan.
4. Promotion
Ketahui apa yang kira-kira akan membuat pelanggan bergairah untuk membeli barang Anda? Gimmick promosi akan menjadi hal yang menyenangkan bagi pelanggan. Pelanggan tentu akan menghitung value yang bisa ia dapatkan dari harga yang ia keluarkan.
5. Process
Seperti apa pelayanan Anda? Misal, jika Anda pemilik salon yang menyediakan pelayanan creambath yang urutan umumnya sudah jelas, tentu pelanggan yang datang ke tempat Anda juga mengharapkan proses pelayanan yang jelas dan memuaskan, kan? Pelanggan pasti kesal jika ternyata urutannya berantakan dan malah bikin pusing.
6. People
Siapa yang akan mengurus saya sebagai pelanggan? Bayangkan diri Anda sebagai pelanggan di sebuah salon. Tidakkah Anda akan mengharap bahwa orang yang mengurus Anda adalah orang yang kompeten, mengetahui apa yang dilakukannya, ramah, dan mengutamakan kenyamanan Anda? Sama seperti itu pula pelanggan lain mengharapkan pelayanan yang akan ia dapatkan .
7. Pace
Waktu adalah hal yang penting. Apalagi saat seperti sekarang ini. Pelanggan butuh pelayanan yang cepat. Siapa yang mau menunggu lama untuk dilayani? Penuhi kebutuhan pelanggan dengan waktu yang singkat.
8. Proof
"Pelanggan adalah iklan berjalan!" ujar Tami. Tak percaya? Coba ingat-ingat, jika Anda pernah mengalami sebuah pengalaman pelayanan atau produk yang menyenangkan dan baik, tidakkah Anda akan merekomendasikan kepada orang lain? Pelanggan butuh bukti. Saat mereka terpuaskan, niscaya ia akan bawa orang lain ke tempat itu.
1. Product
Apa yang akan Anda jual? Produk atau jasa apa? Apakah hal tersebut memiliki keunikan? Apa bedanya dengan produk pesaing? Jika produk Anda sama saja dengan produk yang sudah ada dan tidak ada keistimewaan, orang sulit untuk mengenal Anda atau mau pindah dari tempat sebelumnya.
2. Price
Berapa harga yang ditawarkan? Ketahuilah, pelanggan pasti akan mencari harga yang lebih murah jika pelayanan, kualitas, dan produk yang ditawarkan sama saja. "Perbedaan harga itu penting. Jika Anda menjual produk seharga Rp 10.000 dan pesaing menjual dengan harga Rp 9.999, pasti akan berpengaruh. Tetapi jangan lalu jadi membiarkan terjadi persaingan harga terus menerus," jelas perempuan yang sering dipanggil dengan nama Tami ini di acara Beautifying Indonesia, Martha Tilaar Group beberapa waktu lalu di Jakarta Convention Center.
3. Place
Dimana dan channel apa yang digunakan? Lokasi strategis dan kemudahan akses akan menjadi hal penting dan menyenangkan bagi pelanggan.
4. Promotion
Ketahui apa yang kira-kira akan membuat pelanggan bergairah untuk membeli barang Anda? Gimmick promosi akan menjadi hal yang menyenangkan bagi pelanggan. Pelanggan tentu akan menghitung value yang bisa ia dapatkan dari harga yang ia keluarkan.
5. Process
Seperti apa pelayanan Anda? Misal, jika Anda pemilik salon yang menyediakan pelayanan creambath yang urutan umumnya sudah jelas, tentu pelanggan yang datang ke tempat Anda juga mengharapkan proses pelayanan yang jelas dan memuaskan, kan? Pelanggan pasti kesal jika ternyata urutannya berantakan dan malah bikin pusing.
6. People
Siapa yang akan mengurus saya sebagai pelanggan? Bayangkan diri Anda sebagai pelanggan di sebuah salon. Tidakkah Anda akan mengharap bahwa orang yang mengurus Anda adalah orang yang kompeten, mengetahui apa yang dilakukannya, ramah, dan mengutamakan kenyamanan Anda? Sama seperti itu pula pelanggan lain mengharapkan pelayanan yang akan ia dapatkan .
7. Pace
Waktu adalah hal yang penting. Apalagi saat seperti sekarang ini. Pelanggan butuh pelayanan yang cepat. Siapa yang mau menunggu lama untuk dilayani? Penuhi kebutuhan pelanggan dengan waktu yang singkat.
8. Proof
"Pelanggan adalah iklan berjalan!" ujar Tami. Tak percaya? Coba ingat-ingat, jika Anda pernah mengalami sebuah pengalaman pelayanan atau produk yang menyenangkan dan baik, tidakkah Anda akan merekomendasikan kepada orang lain? Pelanggan butuh bukti. Saat mereka terpuaskan, niscaya ia akan bawa orang lain ke tempat itu.
8 Hal yang Bikin Pelanggan Tidak Puas
Pelanggan memiliki segala hak untuk suka atau tidak suka dengan pelayanan dari sebuah jasa atau produk yang ditawarkan kepadanya. Pernah dengar ujar-ujar "pelanggan adalah raja", kan? Sementara bagi pengusaha, pelanggan adalah segala-galanya.
"Inti dari semua bisnis adalah, mencari, mempertahankan, dan mencari lebih banyak pelanggan, ya, kan?" tanya Cyltamia Irawan, CEO Lentera Consulting, konsultan perusahaan dan pengarang "Secangkir Kopi untuk Sahabat Customer" pada puncak perayaan 40 tahun Martha Tilaar Group berdiri, Selasa (28/9/2001), di Jakarta Convention Center.
Untuk memiliki pelanggan, terang Tami, adalah dengan mencocokkan apa yang kita punya dengan kemauan dan kebutuhan pelanggan. Tidak kurang, tidak pula berlebihan. Butuh ketepatan untuk saling memenuhi. Karenanya, dibutuhkan kejelian untuk bisa mengenali apa saja kebutuhan konsumen.
Berikut adalah hal-hal yang diinginkan oleh pelanggan dan jika tidak terpenuhi, ia bisa saja kabur. Apa sajakah?
1. Akses
Pelanggan butuh akses untuk bisa menghubungi Anda. Berdayakan alat-alat komunikasi yang Anda miliki secara maksimal. Bayangkan bila pelanggan yang berencana ke tempat Anda tetapi tak mengetahui persis patokan menuju tempat Anda berusaha menelepon ke nomor yang tertera di iklan, tetapi tak kunjung diangkat teleponnya. Sebal, pasti. Bisa jadi, ia pun akan urung niat datang ke tempat Anda. Begitu pun dengan saluran akses komunikasi ke tempat Anda yang lainnya; e-mail, Twitter, Facebook, apa pun itu, pastikan terjaga dan terjawab.
2. Kompetensi
Siapakah orang yang berhubungan langsung dengan pelanggan (frontliner)? Anda atau para penjaga di gerai? Siapa pun itu, wajib hukumnya untuk membekali para frontliner dengan pengetahuan yang dibutuhkan pelanggan. Ini penting, supaya para pelanggan merasa para pekerja memiliki kompetensi dan bisa diandalkan hasil kerjanya. Terbayang, kan bila ada pelanggan yang bertanya perbedaan krim untuk creambath apa saja kegunaannya dan para pekerja tidak bisa menjawab atau malah cengengesan. Pasti pelanggan tak percaya.
3. Courtesy
Sebalkah Anda jika ada salon yang pekerjanya melengos dan menyambut Anda sebagai pelanggan baru dengan setengah hati? Amat menyakitkan dan membuat bete jika pegawai berbuat seperti itu pada pelanggan. Keramahan dan manner mampu mengangkat martabat perusahaan.
4. Reliability
Pelanggan butuh rasa percaya bahwa ia memilih tempat yang tepat, bahwa kepentingan dan kebutuhannya akan terpenuhi di tempat itu. Apa yang ia minta harusnya bisa terpenuhi. Jangan sampai pelanggan Anda minta apa, tetapi semua yang ia minta padahal itu tertera pada papan menu Anda, tak ada. Hmm, sudah bisa dipastikan ia akan pergi.
5. Responsiveness
Cara respon adalah hal yang penting. Pelanggan pun butuh rasa empati, bahwa suaranya didengar. Bahwa pelanggan merespon dengan ramah dan tangan terbuka.
6. Kecepatan
Pernah datang ke sebuah spa yang sangat terkenal hingga tempat itu selalu penuh setiap akhir pekan? Amat menyebalkan dan menjemukan jika Anda harus menunggu lama untuk mendapatkan perawatan. Lebih kesal lagi karena sebenarnya sudah membuat janji (booking) tempat, tetapi tetap saja harus menunggu. Jangan sampai pelanggan pergi gara-gara pelayanan lambat.
7. Security
Rasa aman juga bukan barang yang bisa dikesampingkan. Bahwa si pelanggan merasa aman dan nyaman untuk bergantung pada pelayanan atau produk Anda adalah sebuah nilai yang amat berharga.
8. Tangible
Yang terlihat oleh pelanggan adalah apa yang ia percayai. Tampilan bersih, tata barang yang apik, kehigienitasan, serta penampilan pegawainya pun harus bersih pula. Tak mau kan berpikir bahwa peralatan pedikur-menikur yang akan digunakan pada Anda itu bekas pelanggan sebelum Anda dan tidak dibersihkan terlebih dulu?
"Inti dari semua bisnis adalah, mencari, mempertahankan, dan mencari lebih banyak pelanggan, ya, kan?" tanya Cyltamia Irawan, CEO Lentera Consulting, konsultan perusahaan dan pengarang "Secangkir Kopi untuk Sahabat Customer" pada puncak perayaan 40 tahun Martha Tilaar Group berdiri, Selasa (28/9/2001), di Jakarta Convention Center.
Untuk memiliki pelanggan, terang Tami, adalah dengan mencocokkan apa yang kita punya dengan kemauan dan kebutuhan pelanggan. Tidak kurang, tidak pula berlebihan. Butuh ketepatan untuk saling memenuhi. Karenanya, dibutuhkan kejelian untuk bisa mengenali apa saja kebutuhan konsumen.
Berikut adalah hal-hal yang diinginkan oleh pelanggan dan jika tidak terpenuhi, ia bisa saja kabur. Apa sajakah?
1. Akses
Pelanggan butuh akses untuk bisa menghubungi Anda. Berdayakan alat-alat komunikasi yang Anda miliki secara maksimal. Bayangkan bila pelanggan yang berencana ke tempat Anda tetapi tak mengetahui persis patokan menuju tempat Anda berusaha menelepon ke nomor yang tertera di iklan, tetapi tak kunjung diangkat teleponnya. Sebal, pasti. Bisa jadi, ia pun akan urung niat datang ke tempat Anda. Begitu pun dengan saluran akses komunikasi ke tempat Anda yang lainnya; e-mail, Twitter, Facebook, apa pun itu, pastikan terjaga dan terjawab.
2. Kompetensi
Siapakah orang yang berhubungan langsung dengan pelanggan (frontliner)? Anda atau para penjaga di gerai? Siapa pun itu, wajib hukumnya untuk membekali para frontliner dengan pengetahuan yang dibutuhkan pelanggan. Ini penting, supaya para pelanggan merasa para pekerja memiliki kompetensi dan bisa diandalkan hasil kerjanya. Terbayang, kan bila ada pelanggan yang bertanya perbedaan krim untuk creambath apa saja kegunaannya dan para pekerja tidak bisa menjawab atau malah cengengesan. Pasti pelanggan tak percaya.
3. Courtesy
Sebalkah Anda jika ada salon yang pekerjanya melengos dan menyambut Anda sebagai pelanggan baru dengan setengah hati? Amat menyakitkan dan membuat bete jika pegawai berbuat seperti itu pada pelanggan. Keramahan dan manner mampu mengangkat martabat perusahaan.
4. Reliability
Pelanggan butuh rasa percaya bahwa ia memilih tempat yang tepat, bahwa kepentingan dan kebutuhannya akan terpenuhi di tempat itu. Apa yang ia minta harusnya bisa terpenuhi. Jangan sampai pelanggan Anda minta apa, tetapi semua yang ia minta padahal itu tertera pada papan menu Anda, tak ada. Hmm, sudah bisa dipastikan ia akan pergi.
5. Responsiveness
Cara respon adalah hal yang penting. Pelanggan pun butuh rasa empati, bahwa suaranya didengar. Bahwa pelanggan merespon dengan ramah dan tangan terbuka.
6. Kecepatan
Pernah datang ke sebuah spa yang sangat terkenal hingga tempat itu selalu penuh setiap akhir pekan? Amat menyebalkan dan menjemukan jika Anda harus menunggu lama untuk mendapatkan perawatan. Lebih kesal lagi karena sebenarnya sudah membuat janji (booking) tempat, tetapi tetap saja harus menunggu. Jangan sampai pelanggan pergi gara-gara pelayanan lambat.
7. Security
Rasa aman juga bukan barang yang bisa dikesampingkan. Bahwa si pelanggan merasa aman dan nyaman untuk bergantung pada pelayanan atau produk Anda adalah sebuah nilai yang amat berharga.
8. Tangible
Yang terlihat oleh pelanggan adalah apa yang ia percayai. Tampilan bersih, tata barang yang apik, kehigienitasan, serta penampilan pegawainya pun harus bersih pula. Tak mau kan berpikir bahwa peralatan pedikur-menikur yang akan digunakan pada Anda itu bekas pelanggan sebelum Anda dan tidak dibersihkan terlebih dulu?
Strategi Menciptakan Merek
Salah satu strategi menjual yang dianggap prestisius dan sangat efektif adalah menciptakan brand. Mengapa begitu penting? Karena selain sebagai identitas produk, brand juga akan menumbuhkan loyalitas konsumen. Biasanya bila seseorang sudah cocok dan akrab dengan suatu brand, dia tidak akan mudah berpaling pada brand lain. Selain itu, bagi sebagian orang, brand juga seringkali dianggap sebagai identitas dirinya.
Namun, kecocokan tentu tak hanya berasal dari nama, tetapi juga kualitas produk, pelayanan yang memuaskan, dan harga yang reasonable. Semakin banyak konsumen yang merasa puas dengan kualitas produk, maka semakin tinggi nilai jual sebuah brand.
Simpel dan BermaknaBerdasarkan salah satu hasil survei marketing, masyarakat berusia muda cenderung lebih memilih menggunakan produk dengan nama brand asing atau pun yang terkesan asing. Namun, tak berarti nama-nama yang terkesan lokal juga tak dilirik, lho. Terpenting, pilihlah nama yang simpel, agar mudah diucapkan dan diingat. Selain itu, ada baiknya memilih nama brand yang memiliki arti tertentu. Bila tak ingin repot, Anda juga bisa menggunakan nama Anda menjadi nama brand, seperti yang dilakukan brand-brand ternama, seperti Yves Saint Laurent dan lainnya.
Gunakan LogoCiptakanlah sebuah logo visual yang sesuai dengan produk dan brand produk Anda. Logo ini dapat membantu brandyang Anda ciptakan terkesan lebih mewah dan istimewa. Dengan logo, Anda dapat membentuk sebuah komunikasi melalui tanda yang mudah dimengerti dan diingat oleh setiap orang tanpa batasan bahasa. Inilah yang nantinya akan menjadi identitas produk Anda.
Menyasar Target Market
Hal lain yang tak kalah penting adalah menentukan target market, yakni siapa sasaran utama Anda. Bila Anda memilihtarget market menengah ke atas, tentu image yang mesti dibentuk adalah sebuah produk mewah. Herry Soebhiantoro, Associate Training Facilitator di Lembaga Management FEUI, pada kesempatan Workshop Inspirasi Wirausaha dari majalah Femina di Sari Pan Pacific (18/7), menekankan pentingnya penentuan target sasaran. Seringkali para pelaku usaha kecil menengah (UKM)) bingung menentukan target sasarannya. Seringkali mereka terjebak ingin memuaskan klien yang mewah, sekaligus ingin melayani klien yang ekonomis dengan harga menengah. Padahal, kedua pasar ini sulit digabungkan. Ketika Anda ingin mengejar target pasar kelas atas, Anda harus pasang harga tinggi dengan kualitas sangat baik. Sementara sebaliknya, jika ingin mengejar konsumen yang amat kritis untuk mendapatkan harga murah, maka juallah produk dengan harga murah, namun kualitas bisa diturunkan. Jika Anda berusaha berada di tengah-tengah, ini hanya akan menyusahkan Anda. Si target pasar yang kelas atas, umumnya gengsi untuk membeli barang murah, karena terbiasa dengan brand-brand bermerek. Sementara yang kelas menengah ke bawah, cenderung mencari yang mereknya biasa, asal murah. Tentukan pasar Anda siapa, dari sana akan lebih mudah meneruskan promosi dan nilai tambah produk Anda ketimbang saingan.
Hal lain yang tak kalah penting adalah menentukan target market, yakni siapa sasaran utama Anda. Bila Anda memilihtarget market menengah ke atas, tentu image yang mesti dibentuk adalah sebuah produk mewah. Herry Soebhiantoro, Associate Training Facilitator di Lembaga Management FEUI, pada kesempatan Workshop Inspirasi Wirausaha dari majalah Femina di Sari Pan Pacific (18/7), menekankan pentingnya penentuan target sasaran. Seringkali para pelaku usaha kecil menengah (UKM)) bingung menentukan target sasarannya. Seringkali mereka terjebak ingin memuaskan klien yang mewah, sekaligus ingin melayani klien yang ekonomis dengan harga menengah. Padahal, kedua pasar ini sulit digabungkan. Ketika Anda ingin mengejar target pasar kelas atas, Anda harus pasang harga tinggi dengan kualitas sangat baik. Sementara sebaliknya, jika ingin mengejar konsumen yang amat kritis untuk mendapatkan harga murah, maka juallah produk dengan harga murah, namun kualitas bisa diturunkan. Jika Anda berusaha berada di tengah-tengah, ini hanya akan menyusahkan Anda. Si target pasar yang kelas atas, umumnya gengsi untuk membeli barang murah, karena terbiasa dengan brand-brand bermerek. Sementara yang kelas menengah ke bawah, cenderung mencari yang mereknya biasa, asal murah. Tentukan pasar Anda siapa, dari sana akan lebih mudah meneruskan promosi dan nilai tambah produk Anda ketimbang saingan.
Promosi Sesuai Sasaran
Setiap pengusaha tentu ingin produknya menjadi pembicaraan dan dipuji banyak orang. Tetapi, bagaimana bisa dibicarakan bila tak ada yang mengenal produknya? Trik yang selalu digunakan oleh para marketer adalah dengan teknik promosi. Bukan sembarang promosi, melainkan promosi yang tepat sasaran. Pilih orang-orang yang berpengaruh di kelompoknya untuk mengenal produk Anda. Beri dia sampel gratis atau ajak dia mencoba produk Anda. Bila ia menyukainya, dengan mudah produk Anda akan dikenal luas. Selain itu, Anda pun perlu menggelar eventkhusus untuk memperkenalkan brand Anda, dengan beberapa tips berikut:
Setiap pengusaha tentu ingin produknya menjadi pembicaraan dan dipuji banyak orang. Tetapi, bagaimana bisa dibicarakan bila tak ada yang mengenal produknya? Trik yang selalu digunakan oleh para marketer adalah dengan teknik promosi. Bukan sembarang promosi, melainkan promosi yang tepat sasaran. Pilih orang-orang yang berpengaruh di kelompoknya untuk mengenal produk Anda. Beri dia sampel gratis atau ajak dia mencoba produk Anda. Bila ia menyukainya, dengan mudah produk Anda akan dikenal luas. Selain itu, Anda pun perlu menggelar eventkhusus untuk memperkenalkan brand Anda, dengan beberapa tips berikut:
*Mendompleng ketenaranSalah satu cara termudah agar produk Anda segera dilirik konsumen adalah membuat produk Anda digunakan oleh selebriti atau public figure saat acara pesta atau event sosial lainnya. Karena biasanya apa yang dikenakan olehpublic figure akan segera menjadi perhatian banyak orang. Di sinilah kesempatan Anda untuk memperkenalkan brandsekaligus membentuk brand image. Ini bahkan akan lebih efektif dari sekadar memajang produk Anda di etalase toko.
*Pengenalan produk
Sebagai produk dengan brand baru tentu belum banyak dikenal orang. Pada saat merilis produk tersebut ke pasar, ada baiknya Anda menjelaskan secara detail kepada para calon customer tentang produk tersebut, dari bahan baku, proses pembuatan, hingga manfaatnya. Jangan lupa, paparkan juga keunikan dan keunggulan yang dimiliki brandAnda.
Sebagai produk dengan brand baru tentu belum banyak dikenal orang. Pada saat merilis produk tersebut ke pasar, ada baiknya Anda menjelaskan secara detail kepada para calon customer tentang produk tersebut, dari bahan baku, proses pembuatan, hingga manfaatnya. Jangan lupa, paparkan juga keunikan dan keunggulan yang dimiliki brandAnda.
*Berteman dengan media
Anda tahu, kan, media memiliki efek sangat besar untuk memengaruhi penilaian masyarakat? Jadi, jangan hanya duduk berdiam diri dan berharap media akan mencari Anda. Kirimkan press release dan contoh produk atau undangan untuk menghadiri peluncuran produk. Bila perlu, Anda juga bisa meminjamkan beberapa produk untuk mendapatreview khusus dari media.
Anda tahu, kan, media memiliki efek sangat besar untuk memengaruhi penilaian masyarakat? Jadi, jangan hanya duduk berdiam diri dan berharap media akan mencari Anda. Kirimkan press release dan contoh produk atau undangan untuk menghadiri peluncuran produk. Bila perlu, Anda juga bisa meminjamkan beberapa produk untuk mendapatreview khusus dari media.
*Pelayanan khusus
Sebuah brand berkualitas biasanya selalu memiliki customer VIP. Berikan pelayanan khusus, karena mereka inilah yang biasanya menjadi orang pertama yang bersedia membeli produk Anda. Anda bisa menjalin komunikasi dengan cara selalu mengirimkan informasi tentang desain atau produk terbaru Anda. Entah itu dengan kartu member, milis khusus, atau SMS info. Buat mereka merasa dihargai.
Sebuah brand berkualitas biasanya selalu memiliki customer VIP. Berikan pelayanan khusus, karena mereka inilah yang biasanya menjadi orang pertama yang bersedia membeli produk Anda. Anda bisa menjalin komunikasi dengan cara selalu mengirimkan informasi tentang desain atau produk terbaru Anda. Entah itu dengan kartu member, milis khusus, atau SMS info. Buat mereka merasa dihargai.
*Bangun sinergi
Ikutlah program afiliasi atau kerja sama dengan produk atau brand lain. Misal, dengan membeli produk Anda, maka pembeli akan mendapatkan potongan harga untuk produk B dari brand lain. Atau cara lain, bergabunglah dalam event-event besar di kota Anda sebagai sponsor. Makin sering Anda ikut event, maka makin cepat brand Anda dikenal.
Ikutlah program afiliasi atau kerja sama dengan produk atau brand lain. Misal, dengan membeli produk Anda, maka pembeli akan mendapatkan potongan harga untuk produk B dari brand lain. Atau cara lain, bergabunglah dalam event-event besar di kota Anda sebagai sponsor. Makin sering Anda ikut event, maka makin cepat brand Anda dikenal.
Saingan? No Problem
“Persaingan itu diperlukan untuk kita selalu bisa berinovasi dan menguntungkan konsumen,” ujar Herry. Selain itu, persaingan membuat kita dan si pesaing berlomba-lomba memperbaiki kekurangan dari produk atau jasa. Jika Anda menyasar kepada konsumen kelas atas, maka Anda bisa mencoba untuk bermain dan menambahkan di nilai tambah (added value) produk. Nilai tambah ini, jelas Herry, bisa didapat dari tiga hal, yakni lewat content (performa produk),context (presentasi atau kemasan, layanan, desain interior, atau suasana), dan infrastructure (kemudahan akses).
“Persaingan itu diperlukan untuk kita selalu bisa berinovasi dan menguntungkan konsumen,” ujar Herry. Selain itu, persaingan membuat kita dan si pesaing berlomba-lomba memperbaiki kekurangan dari produk atau jasa. Jika Anda menyasar kepada konsumen kelas atas, maka Anda bisa mencoba untuk bermain dan menambahkan di nilai tambah (added value) produk. Nilai tambah ini, jelas Herry, bisa didapat dari tiga hal, yakni lewat content (performa produk),context (presentasi atau kemasan, layanan, desain interior, atau suasana), dan infrastructure (kemudahan akses).
Misal, jika Anda memiliki salon, sementara ada pesaing di lingkungan yang sama, Anda bisa mencoba menambahkan nilai tambah pada suasana atau hadiah kepada pelanggan. Ciptakan suatu keunikan dari produk atau jasa Anda yang tak ada di produk pesaing. Jangan lupa untuk terus mengevaluasi ulang hasil promosi dan brandingyang sudah Anda lakukan secara berkala. Perhatikan cara yang Anda lakukan, apakah sudah sesuai target marketatau belum, agar brand Anda bisa terus sukses.
5 Cara Praktis agar Profit Bisnis Berkembang
Bisnis yang sudah Anda bangun perlu terus dikembangkan, dengan menumbuhkan prospek usaha dan menaikkan profit. Prijono Nugroho, Mentor ActionCoach, menyebutkan terdapat lima nadi untuk menumbuh kembangkan bisnis dan profit Anda.
1. Jumlah prospek
Anda perlu menjalankan strategi untuk mendatangkan prospek. Prijono menjelaskan langkah-langkah praktisnya. Mulai membuka jam operasional lebih panjang. Selain itu lakukan juga kerjasama strategis dengan bidang usaha lain yang terkait. Sebagai pemilik bisnis, Anda tetap perlu menjaga relasi, lakukanlah networking yang bisa memperluas hubungan Anda. Salah satunya dengan mengikuti berbagai seminar yang bisa mempertemukan Anda dengan pasar. Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan prospek adalah melakukan program marketing melalui berbagai fasilitas yang ada, seperti telepon, surat, referal terstruktur, tulis ulang iklan, membuat stiker, brosur, bahkan manfaat juga majalah dinding di sekolah jika produknya sesuai segmen pasar.
"Buatlah juga kartu nama dan pasanglah juga iklan di internet agar semakin banyak prospek yang terjaring," kata Prijono dalam seminar wirausaha diadakan oleh Indonesia Business Link beberapa waktu lalu di Jakarta.
Perluas juga teritori usaha dengan membuka cabang baru atau pindah tempat usaha ke lokasi yang lebih strategis juga bisa menjadi cara menggaet prospek.
1. Jumlah prospek
Anda perlu menjalankan strategi untuk mendatangkan prospek. Prijono menjelaskan langkah-langkah praktisnya. Mulai membuka jam operasional lebih panjang. Selain itu lakukan juga kerjasama strategis dengan bidang usaha lain yang terkait. Sebagai pemilik bisnis, Anda tetap perlu menjaga relasi, lakukanlah networking yang bisa memperluas hubungan Anda. Salah satunya dengan mengikuti berbagai seminar yang bisa mempertemukan Anda dengan pasar. Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan prospek adalah melakukan program marketing melalui berbagai fasilitas yang ada, seperti telepon, surat, referal terstruktur, tulis ulang iklan, membuat stiker, brosur, bahkan manfaat juga majalah dinding di sekolah jika produknya sesuai segmen pasar.
"Buatlah juga kartu nama dan pasanglah juga iklan di internet agar semakin banyak prospek yang terjaring," kata Prijono dalam seminar wirausaha diadakan oleh Indonesia Business Link beberapa waktu lalu di Jakarta.
Perluas juga teritori usaha dengan membuka cabang baru atau pindah tempat usaha ke lokasi yang lebih strategis juga bisa menjadi cara menggaet prospek.
2. Tingkat konversiLangkah selanjutnya adalah menjadikan prospek tadi menjadi pelanggan. Secara internal, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan, seperti:
* Tentukan target penjualan
* Buatkan naskah penjualan atau surat penawaran
* Buatlah daftar keunikan produk barang atau jasa yang Anda tawarkan
* Buatlah garansi tertulis
* Buatlah kartu keanggotaan
Setelah melakukan persiapan ini, lakukan edukasi untuk memberikan nilai dari produk barang atau jasa Anda. Fokuslah pada nilai bukan pada harga, termasuk proses produksi dan cara kerja Anda. Berikan contoh jangan sekadar berteori. Lalu, mintalah prospek Anda untuk membeli produk yang Anda tawarkan. Setelahnya, buat testimoni dari pelanggan Anda untuk kebutuhan marketing dan promosi.
3. Jumlah transaksiSetelah berhasil menggaet pelanggan, misi selanjutnya untuk meningkatkan bisnis dan profit Anda adalah menaikkan jumlah transaksi. Caranya:
* Buat pelanggan merasa spesial dengan memberikan lebih daripada yang dijanjikan atau hadiah pada kunjungan berikutnya. Pelayanan Anda juga menentukan kepuasan pelanggan.
* Ciptakan sistem untuk mengingatkan pelanggan, tentang masa promosi dan lainnya yang berhubungan dengan produk Anda.
* Buat database pelanggan yang rapi dan lengkap.
4. Rata-rata penjualanJika jumlah transaksi semakin meningkat, saatnya upgrade penjualan. Untuk menaikkan rata-rata penjualan, tak perlu ragu menaikkan harga jual. Di sinilah saatnya Anda sebagai pemilik mulai mendelegasikan tugas penjualan kepada orang yang Anda percaya. Porsi pemilik usaha lebih kepada mengatur sistem pembelian dan mempercantik penampilan usaha Anda.
Cara praktis meningkatkan penjualan di antaranya:
* Berikan bonus untuk jumlah pembelian tertentu.
* Permudah pembayaran, dengan sistem debit atau kartu kredit misalnya. Ini artinya bisnis Anda harus sudah membangun afiliasi dengan pihak bank.
* Jual sistem grosir atau program beli 3 gratis satu.
5. MarginMenaikkan margin akan memberikan keuntungan lebih tinggi bagi usaha Anda. Caranya:
* Fokus dan jual lebih banyak sejumlah produk yang marginnya tinggi.
* Mulailah fokus pada segmen pasar kelas atas dengan daya beli lebih tinggi.
* Hanya menerima pembayaran tunai.
"Untuk mendapatkan margin lebih besar juga bisa dilakukan dengan membatasi pengeluaran. Buatlah budgetpengeluaran dan kurangi biaya lembur,"
* Tentukan target penjualan
* Buatkan naskah penjualan atau surat penawaran
* Buatlah daftar keunikan produk barang atau jasa yang Anda tawarkan
* Buatlah garansi tertulis
* Buatlah kartu keanggotaan
Setelah melakukan persiapan ini, lakukan edukasi untuk memberikan nilai dari produk barang atau jasa Anda. Fokuslah pada nilai bukan pada harga, termasuk proses produksi dan cara kerja Anda. Berikan contoh jangan sekadar berteori. Lalu, mintalah prospek Anda untuk membeli produk yang Anda tawarkan. Setelahnya, buat testimoni dari pelanggan Anda untuk kebutuhan marketing dan promosi.
3. Jumlah transaksiSetelah berhasil menggaet pelanggan, misi selanjutnya untuk meningkatkan bisnis dan profit Anda adalah menaikkan jumlah transaksi. Caranya:
* Buat pelanggan merasa spesial dengan memberikan lebih daripada yang dijanjikan atau hadiah pada kunjungan berikutnya. Pelayanan Anda juga menentukan kepuasan pelanggan.
* Ciptakan sistem untuk mengingatkan pelanggan, tentang masa promosi dan lainnya yang berhubungan dengan produk Anda.
* Buat database pelanggan yang rapi dan lengkap.
4. Rata-rata penjualanJika jumlah transaksi semakin meningkat, saatnya upgrade penjualan. Untuk menaikkan rata-rata penjualan, tak perlu ragu menaikkan harga jual. Di sinilah saatnya Anda sebagai pemilik mulai mendelegasikan tugas penjualan kepada orang yang Anda percaya. Porsi pemilik usaha lebih kepada mengatur sistem pembelian dan mempercantik penampilan usaha Anda.
Cara praktis meningkatkan penjualan di antaranya:
* Berikan bonus untuk jumlah pembelian tertentu.
* Permudah pembayaran, dengan sistem debit atau kartu kredit misalnya. Ini artinya bisnis Anda harus sudah membangun afiliasi dengan pihak bank.
* Jual sistem grosir atau program beli 3 gratis satu.
5. MarginMenaikkan margin akan memberikan keuntungan lebih tinggi bagi usaha Anda. Caranya:
* Fokus dan jual lebih banyak sejumlah produk yang marginnya tinggi.
* Mulailah fokus pada segmen pasar kelas atas dengan daya beli lebih tinggi.
* Hanya menerima pembayaran tunai.
"Untuk mendapatkan margin lebih besar juga bisa dilakukan dengan membatasi pengeluaran. Buatlah budgetpengeluaran dan kurangi biaya lembur,"
Strategi Pemasaran bagi Produk Baru
Memasarkan produk baru memang tidak mudah, apalagi jika produk tersebut belum dikenal masyarakat. Dibutuhkan modal atau biaya pemasaran yang cukup besar, serta perjuangan dan strategi pemasaran khusus agar produk tersebut mengena dihati konsumen.
Selain bagaimana caranya menarik minat konsumen, para pemula juga harus menghadapi persaingan bisnis dari pengusaha lain yang telah memasarkan produk terlebih dulu.
Hal ini menjadi tantangan yang cukup besar, bagi para pelaku usaha. Sebab untuk berhasil memasuki sebuah pasar, mereka harus memiliki strategi untuk menarik minat konsumen. Sebaiknya ciptakan produk yang memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan produk lainnya. Sehingga konsumen bisa tertarik dan mengenali produk baru yang Anda tawarkan.
Disamping menciptakan produk yang lebih unggul, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengenalkan konsumen pada produk baru, antara lain sebagai berikut :
- Lakukan riset pasar, untuk mengetahui seberapa besar potensi pasarsebuah produk. Jika hasil penelitian menunjukan hasil yang cukup positif, maka Anda tidak perlu ragu lagi untuk memasarkan produk baru tersebut. Namun bila riset menunjukan kurangnya minat dari konsumen, sebaiknya lakukan evaluasi dan berikan nilai lebih pada produk Anda. Sehingga produk tersebut mudah diterima oleh pasar.
- Jeli terhadap kebutuhan konsumen. Mencoba pasar baru dengan menawarkan produk yang dibutuhkan konsumen, merupakan salah satustrategi pemasaran yang sangat ampuh untuk menarik minat konsumen. Karena dengan adanya kebutuhan tersebut, daya beli konsumen akan semakin meningkat. Termasuk daya beli terhadap produk baru yang memberikan solusi untuk masalah mereka.
- Buat kegiatan promosi yang efektif. Kegiatan promosi menjadi hal yang sangat penting untuk mengenalkan produk baru, setidaknya perhatikan faktor pendukung STP (segmentation, targeting, positioning) danmarketing mix (produk, price, place dan promotion). Ini dimaksudkan agar kegiatan promosi yang dilakukan sesuai dengan target pasar yang telah ditentukan. Strategi promosi yang dapat dilakukan antara lain menjaga kualitas produk, menawarkan harga yang bersaing, memilihlokasi usaha yang strategis, memberikan bonus atau potongan harga pada saat launching produk.
- Selanjutnya berikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen. Karena pelayanan yang baik, menjadi salah satu faktor pendukung untuk menciptakan produk yang berkualitas. Semakin baik pelayanan yang Anda berikan, maka semakin luas pula pasar Anda. Begitu juga sebaliknya jika pelayanan yang Anda berikan buruk, konsumen pun akan begitu cepat meninggalkan produk Anda.
Strategi pemasaran bagi produk baru, juga berpengaruh besar terhadap penjualan produk. Sebab kesan pertama yang diperoleh konsumen dari sebuah produk baru, akan menentukan penilaian mereka terhadap image produk tersebut. Demikian informasi pemasaran bisnis untuk pekan ini, semoga dapat bermanfaat dan salam sukses.
Produsen sebuah produk baik barang atau jasa, membutuhkan strategi promosi yang tepat untuk mengenalkan produknya kepada konsumen. Strategi promosi produk sangat dibutuhkan. Karena tanpa adanya kegiatan promosi, sebuah produk tidak akan dikenal masyarakat. Makanya para pengusaha saling berlomba menggunakan berbagai strategi untuk mempromosikan produk mereka, guna memperoleh perhatian dari masyarakat.
Kegiatan promosi produk, tidak selamanya membutuhkan biaya yang cukup besar. Bagi Anda yang memiliki dana terbatas sekalipun, kegiatan promosi produk juga dapat dilakukan. Yang terpenting adalah kreatifitas Anda untuk menyusun strategi promosi dengan meminimalisir dana. Namun tetap perlu diingat, promosi dengan dana yang optimal, tentu akan menghasilkan respon pasar yang lebih optimal. Oleh sebab itu, sebagai tambahan informasi, berikut kami informasikan 18 strategi promosi cerdas, bahkan nyaris tanpa biaya sedikitpun.
1. Menyusun daftar rencana promosi
Pertama, susunlah rencana promosi untuk menarik konsumen, mulai dari tujuan promosi, target pasar, nilai lebih produk yang akan ditawarkan, besaran anggaran dana yang digunakan, serta buatlah daftar kegiatan promosi untuk mengenalkan produk Anda kepada konsumen.
2. Tentukan konsep promosi sebelum memulai usaha
Sebelum memulai usaha, cari tahu mengenai besarnya minat konsumen untuk menggunakan atau membeli produk Anda. Selanjutnya tentukan konsep promosi yang diinginkan, bila perlu tambahkan logo atau slogan khusus pada produk agar konsumen ingat dengan produk maupun bisnis Anda.
3. Pilih sasaran pasar yang tepat
Jika anggaran terbatas, sebaiknya fokuskan target pasar produk Anda kepada suatu komunitas atau kelompok tertentu yang memiliki kebutuhan sesuai dengan produk Anda. Bila produk Anda sudah tersebar dan dikenal masyarakat, Anda dapat memperluas sasaran pasar.
4. Fokus kepada pelanggan
Bantu konsumen untuk menyelesaikan masalah mereka, jadi yakinkan pelanggan dengan memberikan informasi bagaimana produk Anda bermanfaat untuk mereka.
5. Penuhi permintaan pelanggan
Konsumen merupakan orang yang paling tahu kebutuhan apa yang mereka inginkan, oleh karena itu dengarkan permintaan mereka dan penuhi dengan menciptakan produk yang diinginkan konsumen. Agar produk yang Anda ciptakan sesuai dengan permintaan konsumen saat ini.
6. Berikan informasi gratis
Berikan informasi gratis yang berhubungan dengan produk Anda, misalnya dengan memberikan brosur, surat, atau menyajikan website yang memberikan informasi gratis dengan berita up to date, bila perlu kirimkan sms untuk menginformasikan promosi terbaru dari produk Anda.
7. Gunakanan online marketing
Promosi bisa dilakukan dengan mengirimkan email kepada para pelanggan sebagai bentuk berkomunikasi. Bisa juga dengan membuat grup melaluifacebook atau twitter, sehingga konsumen mengetahui informasi produk Anda melalui internet, yang dapat menjangkau konsumen lokal maupun internasional.
8. Manfaatkan relasi media
Usahakan agar bisnis Anda dimuat dimedia massa atau elektronik, sehingga informasi bisnis tersebut dapat tersebar luas dengan gratis. Terutama bagi usaha kecil menengah, banyak media yang ingin meliputnya. Perluas jaringan Anda dengan mencari relasi media yang bisa diajak kerjasama untuk mempromosikan bisnis Anda.
9. Masuklah ke dalam komunitas
Media komunitas menjadi pilihan tepat bagi usaha kecil dan menengah yang memiliki dana terbatas, untuk mempromosikan produknya. Jika Anda menjual pada komunitas yang sering Anda ikuti, maka tidak diperlukan lagi biaya iklan.
10. Memasang papan iklan
Papan iklan di lokasi strategis, merupakan alat promosi yang bagus. Karena mudah dilihat dan dibaca orang yang melewati lokasi tersebut.
11. Lakukan hal kecil yang berdampak besar
Hal kecil seperti memberi senyuman, salam, kamar mandi yang bersih, mengangkat telepon pada dering ketiga, kartu nama yang menarik, serta kebersihan lokasi usaha Anda ternyata mempengaruhi image konsumen terhadap bisnis dan produk yang Anda tawarkan.
12. Berikan hadiah untuk konsumen
Tidak perlu hadiah mahal, hadiah seperti pengiriman gratis, atau softdrink gratis, ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen yang menggunakan produk Anda. Sehingga mereka tidak segan untuk kembali menggunakan produk Anda.
13. Gunakan strategi word of mouth
Promosi paling efektif adalah pemasaran melalui mulut ke mulut. Dengan memberikan informasi yang mengena pada konsumen, mereka akan meneruskan informasi tersebut kepada orang lain. Sehingga informasi produk Anda tersebar di kalangan masyarakat.
14. Hindari meniru produk ternama
Hindari pengunaan strategi promosi yang sudah sering digunakan untuk produk lainnya. Usahakan cari strategi yang belum pernah digunakan dan memicu rasa penasaran konsumen untuk membeli produk tersebut.
15. Jangan menganggap pesaing sebagai musuh
Selain memberikan dampak negatif, bersaing dengan competitor hanya akan menghabiskan banyak biaya dan hanya akan menjadi persaingan harga . Sehingga konsumen akan berpindah ke produk lain yang harganya stabil.
Masukan promosi produk terbaru Anda yang siap dilaunching, pada setiap kegiatan promosi yang Anda lakukan. Sehingga dalam satu kali kegiatan promosi, bisa menginformasikan produk yang Anda miliki semaksimal mungkin.
17. Iklan alternatif akhir
Iklan bukan strategi pokok dalam pemasaran, karena biasanya memakan banyak biaya. Bila dana terbatas, usahakan untuk memilih tempat iklan yang tepat pada sasaran Anda. Agar biaya yang dikeluarkan tidak terbuang sia-sia.
18. Menunggu hasil
Yang terakhir sabar menunggu hasil, karena penjualan merupakan kegiatan yang berkelanjutan. Jadi tidak bisa langsung memberikan hasil saat promosi berlangsung, hasilnya baru terlihat setelah promosi selesai. Beri waktu bagi konsumen untuk menilai produk Anda, dan biarkan waktu yang bekerja untuk menjualkan produk Anda.
Demikian informasi pemasaran bisnis kami pekan ini, semoga informasi tersebut bermanfaat. Salam sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar